Jakarta, TopBusiness – PT Hero Global Investment Tbk, emiten sektor energi baru terbarukan (EBT) dengan kode saham atau ticker HGII, baru saja secara resmi mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada aksi korporasi tersebut, emiten EBT ini menetapkan harga IPO sebesar Rp200 per saham. HGII melepas 1.300.000.000 lembar saham biasa atau 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO total 6.500.000.000 saham. Sehingga dana IPO HGII terkumpul sebesar Rp260 miliar.
Penjamin pelaksana emisi efek IPO HGII adalah PT OCBC Sekuritas Indonesia dengan porsi penjaminan 86,82% dan PT UOB Kay Hian Sekuritas 13,18%.
Presiden Direktur HGII, Robin Sunyoto mengatakan bahwa pencatatan secara resmi HGII di BEI menjadi tonggak sejarah penting (milestone) bagi Perseroan untuk meningkatkan bauran energi bersih. Langkah ini sejalan dengan komitmen dan target pemerintah menuju karbon netral (net zero emission) pada 2060.
Komitmen HGII dalam melakukan ekspansi bisnis energi ramah lingkungan juga sejalan dengan pemerintah untuk akselerasi energi baru terbarukan.
“Dana dari IPO HGII akan digunakan untuk ekspansi pembangkit EBT. HGII menargetkan untuk memiliki dan mengelola pembangkit EBT dengan total kapasitas 100 MW pada 2031. Dana IPO HGII sebesar Rp260 miliar akan digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 25 megawatt (MW) dan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) kapasitas 10 MW yang keduanya berlokasi di Sumatra Utara,” kata Robin saat seremoni pencatatan saham perdana HGII di BEI, Senin (9/1/2025).
Dia menjelaskan, PLTA 25 MW diestimasi mulai konstruksi tahun 2025, sedangkan PLTM 10 MW diestimasi mulai konstruksi tahun 2026. Kedua pembangkit hidro tersebut ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada 2028. Secara keseluruhan HGII akan membangun pembangkit hidro dengan total kapasitas 58 MW dan pembangkit EBT jenis lainnya yaitu biomassa (8 MW), biogas (6 MW), dan surya (10 MW) dalam 6 tahun ke depan.
“Tujuannya untuk memperkuat posisi perusahaan dalam pengembangan energi bersih di Indonesia,” kata dia.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan HGII, Hugo Feber P. Silalahi menyatakan, dari sisi kinerja keuangan, HGII berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih pada Januari-Juni 2024. Laba bersih Perseroan per 30 Juni 2024 sebesar Rp26,3 miliar naik 22,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp21,5 miliar. Ekuitas HGII per 30 Juni 2024 sebesar Rp469,57 miliar tumbuh 3,6% (year-on-year/yoy).
Sementara aset HGII sebesar Rp727,9 miliar. HGII juga membukukan pertumbuhan kinerja operasional. Rerata pertumbuhan produksi listrik (CAGR) HGII selama periode 2021-2023 sebesar 25,9% per tahun.
Dengan untuk pendapatan tahun 2025 ini pendorong utamanya adalah ekspansi ke pengembangan PLTM dan PLTA tersebut. Kondisi tersebut akan meningkatkan kinerja. “Makanya kami optimis untuk pendapatan tahun 2025 ini akan meningkat 3-4 kali lipat, sementara untuk net profit akan bertumbuh 3 kali lipat,” ujarnya.
Untuk perdagangan debutnya, saham HGII yang resmi melantai hari ini dan menjadi perusahaan kelima yang tercatat di BEI pada tahun 2025 ini dibuka meningkat 25% ke posisi harga Rp 250 per saham dari harga perdana Rp200 per saham.