Jakarta, TopBusiness – PT Hero Global Investment Tbk (IDX: HGII) merupakan Perusahaan energi yang memproduksi listrik dengan mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT). Perusahaan induk yang telah berdiri sejak 2010 ini, merupakan perusahaan swasta nasional EBT yang menjadi salah satu pemasok listrik ke PT PLN (Persero).
Sejauh ini, HGII telah memiliki dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-1 kapasitas 9 MW dan PLTM Parmonangan-2 kapasitas 10 MW. Kedua PLTM ini berlokasi di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara. HGII juga turut berinvestasi dengan saham minoritas pada Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu kapasitas 3 MW yang berlokasi di Provinsi Riau.
Presiden Direktur HGII, Robin Sunyoto mengatakan, HGII sendiri memiliki keunggulan kompetitif, di antaranya jaringan industri yang kuat dalam pengelolaan PLTM dan keunggulan sumber daya manusia berpengalaman.
“Dengan adanya hubungan yang kokoh ini, HGII mampu memastikan bahwa setiap proyek PLTM yang dikelola berjalan dengan lancar, efisien, dan tepat waktu,” tegas Robin, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Saat ini, HGII menargetkan untuk memiliki dan mengelola pembangkit EBT dengan total kapasitas 100 MW pada 2031 nanti. Dengan ana IPO HGII sebesar Rp260 miliar, Perseroan akan menggunakannya untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 25 megawatt (MW) dan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) kapasitas 10 MW yang keduanya berlokasi di Sumut.
Secara keseluruhan HGII akan membangun pembangkit hidro dengan total kapasitas 58 MW dan pembangkit EBT jenis lainnya yaitu biomassa (8 MW), biogas (6 MW), dan surya (10 MW) dalam 6 tahun ke depan.
Ditanya terkait dengan prospek penjualan listrik ke PLN, kata Robin, pihaknya optimistis bisa meneken kerja sama untuk tarif yang sesuai dengan dengan keinginan Perusahaan. “Soal tarif ini memang jadi tantangan. Bagi kami, kami ini memiliki manajemen yang solid, jadi ada positioning kami. Karena soal tarif ini juga memang ada korelasinya dengan investasi. Kami dengan tim yang andal ini sangat confident bisa memberikan tarif yang bisa diterima PLN,” terang dia.
Lanjut dia, dengan potensi pembangkit hidro yang masih tinggi dengan pertumbuhan konsumsi Listrik yang maish rendah, membuat potensi bisnis yang digeluti oleh HGII ini sangat potensial.
“Kami optimistis dengan pertumbuhan konsumsi listrik Indonesia 5,4% pertahun, target bauran energi bersih 31% di tahun 2050, potensi energi baru terbarukan di Indonesia yang melimpah dan beragam, kontrak jangka panjang dengan pelanggan, kemitraan strategis dengan Yonden, maka HGII dapat mencapai target 100 MW pembangkit EBT pada 2031 dengan profitabilitas berkelanjutan,” tegas Robin.
Gandeng Yonden Jepang
Setelah IPO, Shikoku Electric Power Company, Inc. (Yonden) melalui anak usahanya yaitu SEP International Netherlands B.V. (“SEPI”) akan mengakuisisi 25% saham HGII. Hal ini tertuang dalam perjanjian jual beli saham bersyarat (Conditional Sale and Puchase Agreement/CSPA) yang telah ditandatangani akhir tahun 2024 lalu.
“Dengan bergabungnya Yonden, maka komposisi saham HGII menjadi 55% dimiliki para pendiri perseroan sebagai pengendali, Yonden 25% lalu publik 20%,” katanya.
Yonden merupakan perusahaan yang tercatat di Tokyo Stock Exchange dengan kode saham TYO:9507 berdiri sejak tahun 1951 dengan bisnis inti penyedia listrik yang membangkitkan dan menjual listrik di wilayah Shikoku, Jepang dengan portofolio pembangkit listrik sebesar 5.332 MW bersumber dari hidro, termal, nuklir, dan surya.
Berdasarkan Laporan Keuangan Yonden per 31 Maret 2024, Yonden memiliki total aset sebesar ¥1,629,054 juta atau sekitar Rp167 triliun dan operating revenue sebesar¥787,403 Juta atau sekitar Rp81 triliun.
Yonden berinvestasi di perusahaan energi mancanegara seperti Oman, Qatar, Chile, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Myanmar serta Vietnam.
Yonden merupakan kemitraan strategis bagi HGII untuk mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia. Dukungan teknis dan pengalaman Yonden dalam konstruksi, operasi dan pemeliharaan (operation and maintenance) pembangkit listrik akan memperkuat kemampuan HGII dalam memastikan kinerja pembangkit listrik yang stabil dan efisien.