Jakarta, TopBusiness – Perumda Air Minum Mual Natio selalu berkemas diri dalam menghadapi tantangan dan rintangan, namun berkat penerapan tata kelola perusahaan nan baik dan human capital yang unggul, perumda bisa melampauinya.
“Semoga kinerja kami bisa meningkatkan kinerja perusahaan daerah air pemipaan yang memberikan pelayanan terbaiknya kepada seluruh masyarakat Taput (Kabupaten Tapanuli Utara) ini”, kata Direktur Utama Perumda Mual Natio, Lamtagon Manalu, dalam event penjurian TOP BUMD Awards 2025, Kamis (9/01/2025), di Jakarta, melalui aplikasi rapat zoom.
Bahkan dirinya berharap dengan dukungan peluncuran produk AMDK semakin menyempurnakan sisi layanan yang lebih prima. “Harapan kami dengan inovasi membangun unit usaha dalam bentuk Air Minum Dalam kemasan (AMDK) dengan brand PROTIO, ini bisa memberikan kontribusi keuntungan agar kesejahteraan karyawan dan seluruh insan Mual Natio ini terangkat,” tutur dia.
Dia di hadapan Dewan Juri, mengklaim bahwa perusahaan daerah ini menjadi kebangaan daerah, lantaran sebagai agent development dalam peningkatan perekonomian daerah serta membuka lapangan pekerjaan bagi Daerah Taput.
Selanjutnya, tak kalah penting adalah pihaknya juga menerapkan dan menegakkan keterbukaan, kepercayaan (TRUST) dalam mengelola bisnis dengan misi sosial sangat besar.
Keberadaan Perumda Mual Natio dengan pemegang saham tunggal Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, itu telah beroperasi selama 51 tahun, namu ketika itu tata kelola yang sangat buruk sehingga mengalami difisit anggaran. Setiap tahunnnya perusahaan terus mengalami kas minus alias tidak memiliki cash flow untuk menopang kegiatan operasional.
Setelah Perumda Mual Natio dipimpin Direktur Utama Lamtagon Manalu, semenjak tahun 2.000 lalu, maka banyak perubahan yang telah dibangun tim direksi yang baru. Saat ini perusahaan telah memiliki cash flow sebesar Rp 38 miliar, dengan begitu bisa untuk kelangsungan operasional selama 6 bulan kerja. Pada saat perusahaan ini diserahkan kepada manajemen baru, manajemen lama mewariskan utang sebesar Rp 57 miliar. Kendati begitu, semenjak tahun 2023 perusahaan telah tergolong SEHAT.
Dikatakan Lamtagon, untuk meningkatkan performa perusahaan daerah, manajemen membenahi kinerja dan kualitas kompetensi karyawan. Selain, peningkatan human capital (HC), perusahaan mengirimkan 2 orang karyawan untuk mengikuti pendidikan D3 di lembaga pendidikan di bawah PDAM Malang. “Tentunya ini salah satu keseriusan manajemen dalam membenahi GCG/tata kelola perusahaan yang selama ini terpuruk dengan salah tata kelolanya,” ujarnya.
Peningkatan HC sudah menjadi target perusahaan yang didukung dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan. Seluruh komponen perumda mendapatkan kesempatan sama dan wajib meningkatkan kualitas kemampuan kinerja agar perusahaan daerah dapat memberikan layanan terbaiknya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara.
Saat ini, Perumda Mual Natio telah melayani 12.264 sambunga rumah (SR) dengan tingkat kehilangan air (NRW) masih sangat tingggi. Di tahun 2024 sudah menurun jadi 30,2% dan tahun sebelumnya masih bertengger 40%. Dengan kinerja apik manajemen terus bekerja keras untuk menekan NRW yang bisa menekan keuntungan. Perusahaan menargetkan untuk penurunan NRW bisa dikejar sampai 0,5 % saja per tahun, dengan tercapainya angka 0,5% sudah bisa menghasilkan dana hilang yang bisa mencapai miliaran rupiah.
Saat ini portofolio perusahaan daerah ini dalam pembukuan tahun 2024 telah berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp 800 juta, dan telah menghasilkan penyetoran laba kepada pemegang saham yaitu Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara sebesar Rp 145 juta.
Dijelaskan, inovasi lainnya adalah peningkatan pelayanan billing system kepada pelanggan dengan mengunakan teknologi digital. “Jadi seluruh penagihan air sudah dilakukan dengan billing system, dengan begitu seluruh pelanggan lebih tertib untuk melakukan pembayaran air. Dan manajemen lebih mudah kinerjanya untuk memantau administrasi bagi seluruh pelanggan tertunggak, pelanggan yang jatuh tempo. Seluruh permasalahan dengan tagihan air sudah dapat teratasi dengan baik,” ungkap Lamtagon.
Tak kalah penting, manajemen baru ini turut membenahi remunirasi. Penggajian bagi seluruh insan Perumda Mual Natio, dimana tadinya yang terima di bawah Upah Minimum Regional (UMR) akan tetapi sudah di atas UMR. Serta pola pensiun mendapatkan perhatian. Pada waktu dahulu karyawan pensiun hanya menerima 1 bulan gaji saja, akan tetapi dengan pembenahan ini karyawan dihitung dari lamanya kerja sesuai dengan Undang-undang Tenaga kerja.
Hingga saat ini perusahaan telah telah mendapatkan penyertaan modal dari pemegang saham sebesar Rp 38 miliar, dan mendapatkan bantuan modal dari pemerintah pusat Rp 100 miliar. Dan Rp 250 miliar selama 5 tahun dari Kabupaten Taput, suntikan ini dianggarkan dalam membangun jaringan pipa baru dan pengantian pipa-pipa lama yang sudah usang termakan waktu.