Jakarta, TopBusiness – Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal mencatatkan kinerja positif dari tahun ke tahun. Keberhasilan ini tak lepas dari usaha Perumda meminimalkan NRW (Non-Revenue Water) atau tingkat kebocoran air.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal Hasan Suhandi mengungkapkan, pihaknya berhasil menurunkan tingkat kebocoran air (NRW) mencapai 15 persen.
“NRW di tahun 2019 sebelum saya menjabat itu 51,3 persen. Alhamdulilah sampai 2024, saat ini NRW kita 35,71 persen,” ungkapnya saat mengikuti wawancara penjurian TOP BUMD Awards 2025 secara daring, Jumat (17/1/2025).
“Artinya ada penurunan selama NRW selama 5 tahun kisaran 15,8 persen,” imbuhnya sambil menampilkan slide Ringkasan Kinerja Perusahaan.
Dalam presentasinya berjudul Pengelolaan Perusahaan dalam Membangun Kinerja Bisnis dan Pelayanan pada Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota tegal, Hasan Suhandi membongkar Upaya yang telah dilakukannya dalam menurunkan NRW atau tingkat kebocoran air, beberapa diantaranya seperti peremajaan jaringan pipa.
“Upaya yang dilakukan kami untuk menurunkan NRW dengan cara yang pertama Peremajaan Jaringan Perpipaan, itu biaya sendiri pak,” ungkap Suhandi.
Upaya berikutnya yakni Resetting Jaringan Pipa sekaligus peneraan water meter yang merupakan alat untuk mengukur volume air yang mengalir melalui pipa atau saluran air. Alat tersebut terpasang di setiap pelanggan, baik rumah maupun industri.
Meski telah menggunakan water meter, Perumda Air Minum Tirta Bahari melakukan langkah lain demi memaksimalkan penurunan NRW, yakni dengan melakukan Inspeksi jalur–jalur perpipaan secara rutin.
Tak hanya itu, untuk memastikan saluran air tersebut, Perumda Air Minum Tirta Bahari juga melakukan langkah yakni Pemberian sanksi terhadap illegal connection dan Pencatatan stand meter air pelanggan secara akurat.
Berkat upayanya tersebut, Perumda Air Minum Tirta Bahari berhasil menurunkan NRW selama 2019 hingga 2024 sebesar 15,58 %. Dan sukses menambah jumlah pelanggan sebanyak 7.179 dalam periode yang sama.
Inovasi Layanan
Masih menurut Hasan Suhandi, dalam meningkatkan mutu layanan, Perumda Air Minum Tirta Bahari juga telah mengimplementasikan sistem berbasis teknologi informasi (TI), salah satunya yakni penerapan Geographic Information System (GIS).
“Kita sudah memanfaatkan GIS untuk pemetaan jaringan perpipaan calon pelanggan dan pelanggan untuk mengidentifikasi potensi pemasaran serta menganalisis kondisi aliran air dan pendaftaran sambungan baru melalui online,” katanya dalam presentasi.
Melalui sistem ini, semua aktivitas Perumda, khususnya terkait jaringan perpipaan dapat memonitor secara akuran kondisi aset termasuk dalam mengantisipasi kebocoran pipa.
Untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran, Perumda Air Minum Tirta Bahari juga telah bekerjasama dengan berbagai marchen pembayaran secara online. Sehingga pelanggan cukup melakukan aktivitas pembayarannya lewat rumah tanpa perlu ke kantor Perumda.
“Kami memperbanyak kerjasama dengan mitra pembayaran online, untuk mempermudah pelanggan dalam membayar tagihan air,” jelasnya.
Adapun mitra pembayaran yang bekerjasama dengan Perumda Air Minum Tirta Bahari seperti Indomart, Alfamart, Link Aja, Dana, Gopay dan mitra pembayaan kenamaan lainnya.
Sebagai tambahan, Perumda Air Minum Tirta Bahari berhasil mencatatkan kinerja penjualan yang meningkat. Tercatat tahun 2023 kinerja penjualan sebesar Rp 55 miliar menjadi Rp59 miliar di tahun 2024.
Tak hanya itu, laba Perumda juga menunjukan tren positif, yakni tahun 2023 laba sebesar Rp8 miliar meningkat menjadi Rp 10 miliar di tahun 2024. Pun demikian dengan kontribusinya terhadap PAD yang mencatatkan kenaikan dari Rp4 miliar di tahun 2023 menjadi Rp5 miliar di tahun 2024.