Jakarta, TopBusiness – PT BPR Kendali Artha selalu siap bersaing di industri perbankan. Namun begitu, perusahaan selalu berusaha untuk menciptakan kinerja terbaik, sambil tetap melakukan rencana bisnis terbaik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, salah satunya di bidang digital.
Ditegaskan Direktur Utama BPR Kendali Artha Ashari SE MM, persaingan ketat industri perbankan di Kendal ini sangat dirasakan sekali. Bank umum dan Bank BPD sangat agresif dalam melakukan bisnisnya dan juga pelayanan perbankan tersebut sudah digital banking seratus persen.
Kendati begitu, pihaknya tetap mengikuti perkembangan teknologi digital. “Kami sebagai BPR masih banyak keterbatasan, baik itu dari regulasi dan faktor kesiapan BPR untuk menuju fintech dan digital banking. Kami pun harus mengikuti pula kemajuan jaman ini. Harus pula menjadikan BPR ini masuk ke fintech,” ujar dia dalam sesi penjurian TOP BUMD Awards 2025 yang berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting di Jakarta, Senin (20/01/2025).
Diakui Ashari, BPR Kendali Artha telah melakukan transformasi digital, akan tetapi kami masih memiliki keterbatasan dalam menuju core banking. “Tentunya, kami akan memebangun digital banking dengan menuju M-Banking. Dengan terbangunnnya layanan M Banking ini seluruh transaksi nasaabah kami, telah bisa dilakukan dengan layanan elektronik, mulai dari setoran, tarik tunai dengan melalui akses digital. Jadi seluruh nasabah bisa melakukan kegiatan perbankan dengan digital”, tegas Ashari.
Meski gempuran sengit di bisnis perbankan di wilayah Kendal ini, kinerja kinclong atas portofolio BPR Kendali Artha sangat membanggakan. Bisa dilihat dari penyaluran dana kredit tahun 2024 sebesar Rp 121,311 miliar, tabungan Rp 77 miliar, pendapatan Rp 21 miliar, dengan capaian laba Rp 2,583 miliar. Dan juga memberikan kontribusi besar kepada pemegang saham dalam bentuk setoran pendapatan asli daerah (PAD) Rp 1,421 miliar.
Menurut Ashari, BPR Kendali Artha dengan ketatnya persaingan bisnis perbankan, banyak langkah strtategis dan inovasi yang dibangun manajemen. Dengan begitu, bank milik Pemerintahan Kabupaten Kendal, Jawa Tenggah sudah menjadi bagian “banknya orang Kendal”. Selanjutnya, fokus dalam menggarap pembiayaan di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hampir 95 persen menjadi titik sasaran BPR, mulai dari usaha pertanian, perdagangan kecil dan pengrajin.
“Untuk mendukung agar sektor UMKM bisa menjadi kuat dan bisa menguasai pasar di tingkat lokal, provinsi dan nasional, BPR Kendali Artha memberikan dukungan penuh berupa kredit berbunga rendah 0,05 persen, dan ada program kredit tanpa agunan,” ungkap Ashari.
Bagi BPR Kendali Artha tidak hanya memberikan kredit dan pembiayaan semata ke sektor UMKM di Kabupaten Kendal ini. Lebih dari itu, seluruh UMKM menjadi mitra dan binaan, serta pendampingan bisnis seperti pelatihan manajemen keuangan, pemasaran serta pengenalan bisnis era baru berbasiskan digital.
“Ini sebuah upaya nyata perbankan ini hadir agar pengusaha UMKM bisa naik kelas dan memberikan kontribusi besar dalam membangun perekonomian Kabupaten Kendal,” pungkas dia.