Jakarta, TopBusiness – Perumda Way Guruh terpilih menjadi nominator penerima penghargaan TOP BUMD Awards 2025. Untuk itu, PDAM tersebut telah melaksanakan proses penjurian untuk mendapatkan penilaian dari dewan juri.
Proses penjurian yang digelar secara daring pada Jumat (24/1/2025) itu dipimpin langsung oleh Direktur Utama Perumda Way Guruh, Mertadinata. Pada keikutsertaan pertamanya di ajang ini, BUMD milik Kabupaten Lampung Timur tersebut menyampaikan sejumlah inovasi layanan dan berbagai capaian yang telah diraih PDAM dalam waktu setahun terakhir.
Meski masih berstatus sebagai perusahaan dengan skala ‘kecil’, namun PDAM Way Guruh punya mimpi besar agar kelak menjadi perusahaan yang sehat, maju dan berkelanjutan.
“Jadi kami ini kan PDAM kecil, cakupan layanannya juga kecil hanya 3,44 persen untuk layanan teknis dan total jumlah langganannya itu 2.431 SL. Namun sejak mulai 2023 sejak kami dinyatakan sebagai perusahaan sehat sejak dari tahun 2009 berdiri, kita mulai punya arah strategis untuk agar bisa maju dan berkembang,” kata Mertadinata.
Menurut Mertadinata perubahan arah kebijakan strategis PDAM ini diprakarsai ketika adanya suntikan dana Participating Interest (PI) dari Kementerian Daerah kepada BUMD di Lampung Timur.
PDAM Way Guruh Sebagai salah satu BUMD di Lampung Timur kemudian dipercaya untuk mengelola dana PI tersebut dan membentuk perusahaan bernama PT Lampung Energi Berjaya, dimana PDAM memiliki saham disitu.
“Nah dari perusahaan yang dibentuk itu karena kita ada saham, kemudian mendapat deviden yang cukup besar ditahun 2023. Sebagian besar dari deviden itu kita setorkan sebagai PAD kepada Pemerintah Daerah yaitu sebesar Rp 15 miliar lebih. Sisanya kita gunakan untuk operasional dan pengembangan bisnis,” jelas Mertadinata.
Meski begitu, Ia mengakui bahwa upayanya untuk membawa PDAM Way Guruh melesat maju tidaklah mudah. Mulai dari kurangnya pasokan air baku, SDM yang terbatas, dana operasional yang tidak memadai serta tidak adanya penyertaan modal dari Pemerintah Daerah membuat PDAM ini maju mundur.
“Jadi kita ini sudah di stop untuk penyertaan modal dari pemerintah daerah sejak tahun 2012. Itupun waktu itu penyertaan modal yang diberikan hanya mencukupi untuk kegiatan operasional, belum untuk pengembangan bisnisnya, perluasan sambungan dll. Jadi ini tantangan besar,” terang Mertadinata.
“Tapi setelah kita mulai membaik dari sisi kinerja mulai mendapat nilai kinerja baik dari Kemendagri dengan skor 2,87 atau dinyatakan sehat di tahun 2023, kita mudah mudahan tahun 2025 ini ada penyertaan modal dari Pemerintah Daerah,” tambah dia.
Mertadinata menambahkan bahwa dengan penyertaan modal yang diberikan oleh Pemerintah Daerah, ia juga telah merumuskan sejumlah strategi untuk mendorong kemajuan PDAM, yang antara lain:
- Perluasan jaringan distribusi air minum dan peningkatan kualitas air minum
- Peningkatan kualitas pelayanan pelanggan dan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan
- Investasi bisnis baru yang sesuai dengan ruang lingkup bisnis Perusahaan
- Membangun kemitraan dengan perusahaan lain untuk meningkatkan daya saing
“Selain itu kami juga kedepan ingin mengembangkan kompetensi SDM dan mulai mengadopsi teknologi informasi. Ini semua nanti akan ada target-targetnya melalui Renbis 2025,” imbuh dia.