Jakarta, TopBusiness – PT BPR Syariah Bahari Berkesan mencatat kinerja yang cukup mentereng di tahun 2024. Tak hanya itu, BUMD milik Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara ini juga meraih predikat sebagai perusahaan Sehat berdasarkan rasio rasio yang ditunjukan diakhir tahun 2024.
Direktur Utama BPRS Bahari Berkesan Risdan Harly mengatakan bahwa dari tahun ke tahun Bank selalu konsisten mencatatkan tren kinerja positif. Ini bisa dilihat misalnya, dalam dua tahun terakhir, indikator kinerja keuangan di beberapa aspek yang mengalami pertumbuhan. Seperti pembiayaan yang tumbuh menjadi Rp 93,914 miliar di tahun 2024 dari sebelumnya Rp 78,514 miliar pada 2023. Lalu laba juga tumbuh di tahun 2024 menjadi Rp5 miliar dari tahun 2023 yang sebesar Rp 4,554 miliar.
“BPRS juga turut berkontribusi dalam pengembangan daerah melalui penyetoran PAD kepada Pemkot Ternate sebesar Rp 2,753 miliar di tahun 2024. Setoran PAD ini meningkat dari tahun sebelumnya pada 2023 yang ada di angka Rp 2,505 miliar,” kata Risdan dalam wawancara penjurian TOP BUMD Awards 2025 yang diselenggarakan Majalah TopBusiness secara daring pada Senin (3/2/2025).
Meski secara keseluruhan kinerja mengalami pertumbuhan, Risdan menyebut ada beberapa indikator kinerja yang mengalami penurunan. Seperti pada sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang turun pada 2024 menjadi Rp 61,227 miliar dari tahun 2023 yang sebesar 79,261 Milyar.
“DPK mengalami penurunan karena kita mengelola kas daerah sehingga bila terjadi penarikan di kebutuhan daerah maka dananya berpengaruh turun,” ujar Risdan.
Dari sisi aspek kesehatan, BPRS juga menunjukan rasio tingkat kesehatan yang baik. Mulai dari profil risiko yang berada pada nilai komposit peringkat 2, lalu penilaian Tata Kelola berada pada nilai komposit Peringkat serta Rentabilitas dan Permodalan yang berada pada posisi nilai Peringkat 1.
Sementara itu rasio Return on Asset (ROA) ada di angka 5,69%, rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) di angka 65,68%, rasio NIM (Net Interest Margin) dengan persentasi 34,00%, rasio KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) di angka 33,09% dan terakhir rasio Non Performing Loan (NPF) juga menunjukan angka yang cukup positif yakni di angka 2,87%.
Dua Faktor Pendukung
Risdan mengatakan capaian kinerja positif yang diraih BPRS di tahun 2024 tak lepas dari dua faktor. Pertama adalah dukungan penuh pemerintah kota Ternate. Menurutnya Pemkot Ternate sangat mendukung penuh berbagai program dan produk layanan yang dimiliki BPRS.
“Pemerintah Kota Ternate selaku PSP (Pemegang Saham Pengendali) selalu mendukung kemajuan BPRS Bahari Berkesan, sinergi yang dibangun antara Pengurus dengan PSP cukup baik dan solid sehingga berbagai Program dan kebijakan pemerintah dapat disandingkan dengan produk yang dimiliki oleh BPRS Bahari Berkesan,” kata dia.
Risdan mengungkapkan salah satu Kebijakan Pemerintah Kota Ternate selaku PSP yang disinergikan dengan BPRS Bahari Berkesan adalah mempercayakan sebagai Bank Milik Daerah untuk mengelola Rekening Penerimaan dan Pengeluaran Kas Daerah Kota Ternate setelah mendapat izin Menteri Keuangan RI.
“Hal ini menjadikan BPRS Bahari Berkesan menjadi satu-satunya BPR – BPRS milik Pemda di Indonesia yang mengelola Rekening Kas Daerah. Jadi Ini menandakan bahwa memang betul betul didukung oleh Pemkot dengan berbagai macam kebijakan yang sejalan atau selaras dengan produk yang kami miliki. Sehingga perputaran uang yang ada di Kota Ternate mengalir melalui BPRS Bahari Berkesan,” ungkap Risdan.
Risdan menambahkan bahwa untuk dukungan pengembangan bisnis, Pemkot Ternate juga akan menambah penyertaan modal di tahun 2025 sebesar Rp8 Miliar, setelah sebelumnya di tahun 2024 juga memberi penyertaan modal sebesar Rp3 miliar.
“Alhamdulillah sesuai Perda No 1 tahun 2023 kemarin kami disahkan penyertaan modal untuk tahun 2024 sebesar Rp 3 miliar. Namun belum ada pencairannya. Dan tahun 2025 Kami baru mengajukan kembali untuk penyertaan modal yang tahun 2024 kemarin belum dicairkan. Adapun penyertaan modal untuk tahun 2025 adalah sebesar Rp8 miliar. Adapun salah satu dukungan lain dari Pemkot Ternate adalah penyertaan modal dalam bentuk aset berupa tanah bangunan yang saat ini kami tempati diserahkan sebagai modal dengan nilai penilaian sebesar Rp 19,605 milyar,” imbuh Risdan.
Faktor penunjang yang kedua yang mendorong pertumbuhan kinerja BPRS Bahari Berkesan adalah inovasi dan transformasi digital. BPRS diketahui memiliki komitmen tinggi untuk mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan dan memberi kemudahan layanan kepada para nasabahnya.
“Misalnya beberapa aktivitas usaha dalam penghimpunan dana masyarakat dan penyalurannya dalam bentuk pembiayaan itu dalam layanan jasa perbankannya sudah digital. Seperti transfer In and Out real time, ATM Card Less secara On Us, serta sebagai bank transaksional Pemerintah Daerah Kota Ternate,” ujar Risdan.
Selain itu, dalam Pemanfaatan teknologi Digital PT BPRS Bahari Berkesan terus melakukan pengembangan inovasi baik secara internal juga memanfaatkan kerjasama eksternal dengan vendor penyedia teknologi digitalisasi. Pengembangan Teknologi Digital ini mengikuti perkembangan dan kebutuhan Masyarakat terhadap layanan jasa perbankan secara Digital.
Untuk itu, sambung Risdan, Penguatan terhadap kapasitas Core Bank System (CBS) menjadi hal terpenting untuk mendukung pengembangan teknologi digitalisasi. Untuk hal itulah saat ini BPRS Bahari Berkesan telah memiliki Aplikasi dengan nama Ternate Smart.
“Aplikasi ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat terhadap layanan jasa Perbankan diantaranya adalah transfer antar Bank secara real time, pembayaran melalui Qris dan pembayaran lainnya. Selain itu Aplikasi ini membantu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam pengelolaan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang selama ini tidak optimal karena penagihannya masih secera manual,” pungkas dia.