Jakarta, TopBusiness — PT BPR Bank Daerah Gianyar (Perseroda) menjadi salah satu BUMD kandidat peraih penghargaan TOP BUMD Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Majalah TopBusiness. Beriringan dengan itu, untuk keperluan penilaian, Bank Daerah Gianyar telah menyelesaikan sesi penjurian yang digelar secara daring pada Senin (3/2/2025) lalu. Pada sesi penjurian kali ini Bank Daerah Gianyar mengusung tema ‘Penerapan Tata Kelola dan Digitalisasi dalam Meningkatkan Kinerja dan Layanan Bank Daerah Gianyar’.
“Pada kesempatan kali ini, dapat kami sampaikan bahwa keikutsertaan kami di TOP BUMD ini, adalah sebagai (upaya) memastikan, apakah langkah-langkah yang kami lakukan itu sudah sesuai dengan harapan dan tujuan berdirinya BUMD,” kata Anak Agung Gede Bagus Dama Arimbawa mengawali presentasinya di hadapan dewan juri.
“Ada beberapa hal yang cukup menggembirakan bagi kami, apalagi kaitannya dengan temanya kali ini, selain penekanan kepada tata kelola, adalah layanan berbasis IT. Karena sesuai dengan roadmap pengembangan BPR dari OJK salah satu pilarnya adalah layanan berbasis IT dan mendorong BPR itu atau Bank Perekonomian Rakyat itu menuju ke arah digitalisasi,” sambungnya.
Bank Daerah Gianyar memiliki visi menjadi BPR tangguh, dipercaya dan mampu bersaing serta berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah Gianyar.
“Kemudian turunan dari visi, kita mempunyai misi, terutama penguatan (pada) permodalan, kualitas SDM, Risk Management, Teknologi Informasi sampai dengan Image Branding. Di mana kalau kita lihat di misi kita yang merupakan turunan dari visi tersebut itu padanannya pada Roadmap atau pengembangan BPR itu sudah sesuai di mana di dalamnya sudah ada unsur penguatan unsur SDM, unsur Risk Management, atau dalam skala lebih besar ada GRC-nya. Yang terakhir adalah mengenai layanan yang berbasis IT,” jelas Dama Arimbawa.
Untuk aktivitas usaha, Bank Daerah Gianyar memiliki dua poin yang merupakan ciri khas dari BPR sebagai BUMD, yaitu:
- Membantu Pemerintah Daerah dalam optimalisasi penyaluran dana untuk program dan kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Membantu Pemerintah Desa melaksanakan fungsi pemegang kas desa dan sebagai penyaluran alokasi dana desa dan desa adat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Strategi dan Kinerja Bisnis
Bicara soal strategi bisnis, Dama Arimbawa, mengatakan bahwa sejatinya perusahaan memiliki sekitar 16 poin. Hanya saja pada kesempatan ini, Bank Daerah Gianyar meringkasnya menjadi 8 poin
Terkait dengan strategi bisnis, sebenarnya ada beberapa, kalau di rencana bisnis kami itu sampai dengan di angka 15 sampai 16, Cuma kami ringkas menjadi 8 poin.
“Yang pertama target kita adalah penggerakan di sektor UMK, yaitu kita menjadikan program TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) Kabupaten Gianyar kita sebagai operatornya, di mana perbedaannya dari segmen operasi pasar, kalau KURDA itu ke UMK dan koperasi, sedangkan KURDA Gianyar Aman Sejahtera atau KURDA GAS itu untuk masyarakat miskin,” ungkap Dama Arimbawa
Strategi bisnis berikutnya adalah terkait optimalisasi penyaluran kredit ke perangkat desa dinas dan adat, di mana Bank Daerah Gianyar berperan sebagai payroll. Masih dari strategi bisnis perusahaan, Bank Daerah Gianyar juga menerapkan GRC untuk menjaga kesehatan bank. Selanjutnya, perusahaan juga mengusung strategi untuk pengembangan produk dan layanan perbankan berbasis IT.
“Yang kesemuanya ini, kita bisa lakukan baik berkolaborasi dengan lembaga keuangan bank ataupun nonbank, untuk mengoptimalkan dan melakukan inovasi produksi harus didukung sama peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang kami miliki,” tandasnya.
Menyinggung soal kinerja bisnis, Dama Arimbawa mengakui bawa dari sisi pencapaian laba Bank Daerah Gianyar masih tergolong rendah, yakni di angka 1,09%, begitu pun dari sisi NIM-nya yang masih di angka 4%, yang diakui masih jauh dari standar yang diterapkan.
“Hal ini tentu saja karena kami belum optimal dalam penyaluran kredit terbukti LDR kami masih sangat rendah di angka 43,05%. Dan mungkin ke depan nanti yang kami lakukan adalah melakukan efisiensi, karena BOPO kami, meskipun masih di bawah dari standar tetapi angkanya sudah mepet. Kalau dari skala kecukupan modal kami perlu khawatir untuk saat ini karena angkanya sudah sangat kuat di angka 42,12%,” ujarnya.
Adapun dari kinerja keuangan secara umum, baik dari sisi penghimpunan maupun penyaluran dana Bank Daerah Gianyar mengalami peningkatan. Pun dari laba perusahaan, juga tercatat mengalami peningkatan.
”(Untuk) penghimpunan dana ini ada peningkatan, demikian juga untuk penyaluran dana dari 69 miliar tercapainya di angka Rp102 miliar (2024). mudah-mudahan di tahun ini juga bisa kami tingkatkan penyalurannya mengingat tadi LDR kami masih cukup rendah. Kemudian dari segi pendapatan dan laba ada peningkatan, dari laba dari Rp2,097 miliar, menjadi Rp2,5 miliar,” ungkapnya.
Terobosan
Dari sisi layanan, selain memiliki KURDA GAS, Bank Daerah Gianyar juga telah melaksanakan program Satu Rekening, Satu Pelajar dari Program SimPel. Di mana perkembangannya tahun 2021, baik dari jumlah sekolah maupun dari jumlah dana yang masuk disebut cukup menggembirakan.
“Dan di tahun 2024 kita berhasil mengantarkan sekolah menjadi mitra kita untuk menjadi juara dalam bidang Kejar Award meskipun masih di tingkat Kabupaten. Mudah-mudahan nanti bisa kita tingkatkan lagi upayanya karena bagaimana pun selain program nasional ini juga menjadi salah satu sasaran kami adalah melakukan literasi atau edukasi keuangan,” kata Dama Arimbawa.
Berikutnya, Bank Daerah Gianyar juga sudah menggunakan fitur chat via WhatsApp melalui situs PPID Bank Daerah Gianyar. Hal ini disebut Dama Arimbawa sesuai ketentuan mengenai masalah Keterbukaan dalam Informasi Publik.
Kemudian untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi publik, Bank Daerah Gianyar juga telah memiliki e-Brosur. “Karena semua sekarang kita pakai gadget sehingga dituntut supaya produk kita lebih cepat sampai di masyarakat,” ujarnya.
Masuk dari sisi terobosan, Bank Daerah Gianyar memiliki apa yang disebutnya sebagai Wakepo, yang dikembangkan untuk memberikan informasi tertentu yang memang dibutuhkan masyarakat.
“Pada dasarnya hal yang kami lakukan semua adalah untuk melakukan digitalisasi dan keberlanjutan yang mendukung adanya kelestarian lingkungan yang mengurangi penggunaan kertas mengacu kepada digital,” jelasnya.
Belum berhenti sampai di situ, untuk memudahkan para nasabahnya dalam mengakses layanan, Bank Daerah Gianyar juga telah memiliki QRIS yang bekerja sama dengan salah satu bank umum, Virtual Account Host to Host, ATM Cardless, dan GianyarPay.
GianyarPay adalah aplikasi pembayaran dan/ atau pembelian berbagai layanan Biller secara elektronik dengan menggunakan Uang Elektronik SpeedCash serta berfungsi sebagai Aplikasi Keuangan Digital dan merupakan satu BPR yang sudah memiliki layanan e-wallet.
Nah, dalam hal digitalisasi, Bank Daerah Gianyar juga telah mengembangkan sejumlah solusi bisnis, baik untuk internal maupun eksternal perusahaan. Untuk internal perusahaan, solusi bisnis yang dipunya oleh Bank Daerah Gianyar antara lain Payroll System, Web DJS (Sistem Dana, Jasa, dan Rekonsiliasi), dan Computer Assisted Test (CAT).
Sedangkan untuk eksternal, Bank Daerah Gianyar memiliki solusi bisnis berupa sarana Whatsapp yang terhubung dengan Customer Service Bank dan layanan Bank Daerah Gianyar lainnya menggunakan autobot. Kemudian ada juga GianyarPay, QRIS Merchant, Virtual Account H2H, dan e-Statement.
Editor: Busthomi