Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga sesi penutupan perdagangan diproyeksikan bakal terkoreksi lagi.
Melalui website samuel.co.id, daily report Samuel Sekuritas Indonesia, Jumat (7/02/2025) memperlihatkan judul IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini.
Pasar saham AS ditutup variatif pada Kamis (06/02). Dow -0,28%, S&P 500 +0,36%, dan Nasdaq +0,51%. Hal ini seiring dengan para investor yang mengevaluasi musim laporan keuangan dan mencermati perubahan kebijakan Presiden Donald Trump.
Pasar komoditas bergerak beragam Kamis kemarin (06/02). Harga minyak WTI -0,59% ke level USD 70,61/bbl, harga minyak Brent -0,54% ke level USD 74,29/bbl, harga batubara -2,07% ke level USD 108,95/ton, dan CPO +0,65% ke level MYR 4.332. Harga emas terpantau melemah 0,35% ke level USD 2.856/oz.
Bursa Asia ditutup beragam Kamis kemarin (06/02). Kospi +1,2%, Hang Seng +1,43%, Nikkei +1,05% dan Shanghai +1,27%.
IHSG ditutup melemah 2,12% ke level 6.875,5. Investor asing kemarin mencatatkan keseluruhan net sell Rp 2,34 triliun. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net sell Rp 2,38 triliun, dan pada pasar negosiasi tercatat net buy asing Rp 40 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan BRIS (Rp 40,5 miliar), BBRI (Rp 38,0 miliar), dan BREN (Rp 22,4 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak BMRI (Rp 1,4 triliun), BBCA (Rp 490,7 miliar), dan GOTO (Rp 106,2 miliar). Top leading movers emiten KLBF, AMRT, MAPI, sementara top lagging movers emiten BMRI, BBRI, TPIA.
Pagi ini, Kospi tercatat melemah 0,28%, dan Nikkei juga mencatatkan -0,61%. “Kami memperkirakan IHSG bergerak melemah, didorong sentimen negatif di pasar regional dan komoditas,” demikian tertera di website.