Jakarta, TopBusiness – Platform Usaha Sosial (PLUS) menjadi kandidat TOP CSR Awards. PLUS adalah organisasi yang bertujuan untuk mempromosikan dampak sosial dan lingkungan di Indonesia melalui kewirausahaan.
Kompetensi inti PLUS terletak pada pengembangan kapasitas, penelitian, dan menyusun pengalaman pembelajaran yang dirancang untuk memelihara dan meningkatkan keberlanjutan organisasi.
“Melalui kewirausahaan sosial, kami percaya bahwa inisiatif ini akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan,” kata Novi Meyanto selaku Associate Director PLUS, saat mengikuti Wawancara Penjurian TOP CSR Awards 2025, secara online, Senin, 04/03/2024.
Didampingi Henny Rahmawati Putri selaku Assistant Project Manager PLUS, ia membawakan materi berjudul “Strategi PLUS sebagai Pengembang Ekosistem Dampak di Indonesia”.
Bertindak selaku Dewan Juri: Kusuma Prabandari (Dwika Consulting), Ermon Idrus (LKN Asta Cita), Peggy Arnolia (CFCD), dan Puteri Rahsilaputri (Sinergi Daya Prima).
TOP CSR Awards 2025 adalah kegiatan Pembelajaran Bersama dan Pemberian Penghargaan di bidang Corporate Social Responsibility yang mengangkat tema “CSR untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan dan Program Pemerintah Asta Cita.”
Kegiatan ini bertujuan, pertama, memberikan apresiasi atau penghargaan setinggi-tingginya kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai berhasil melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang efektif dan berkualitas. Kedua, sarana pembelajaran bersama, untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pelaksanaan program CSR bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
TOP CSR Awards diselenggarakan oleh majalah Top Business terbitan PT Madani Solusi Internasional (MSI Group), sejak tahun 2016 bekerja sama dengan sejumlah asosiasi CSR, asosiasi bisnis dan Good Corporate Governance, perusahaan konsultan CSR, serta akademisi dari perguruan tinggi.
Program CSR yang Membanggakan
Pada sesi Presentasi, Novi Meyanto menjelaskan kepada dewan juri bahwa PLUS menerapkan skema bisnis sosial yang beroperasi secara berkelanjutan (sustainable) dengan menyeimbangkan nilai sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam seluruh proses bisnis.
“Operasional ini berbasis pada prinsip bahwa keberlanjutan hanya bisa tercapai dengan memberdayakan komunitas sekaligus menciptakan nilai ekonomi,” imbuhnya.
PLUS sebagai PT Social Enterprise berkomitmen mewujudkan 1 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yaitu Goal 4 Pendidikan Berkualitas. “Kami berkomitmen untuk menggunakan 51% dari laba untuk misi sosial dalam mewujudkan SDGs,” tuturnya.
Dari sekian banyak program CSR yang dijalankan PLUS, Novi mengemukakan bahwa kolaborasi TikTok dengan PLUS di program TikTok Jalin Nusantara merupakan program CSR yang sangat membanggakan.
“Dampak yang dihasilkan cukup masif dengan melibatkan 200 UMKM dan tersebar di 8 kota di Indonesia,” ungkap Novi.
Lebih lanjut, ia memaparkan indikator-indikator pencapaian program TikTok Jalin Nusantara, pertama, 89,5% UMKM merasa program ini memiliki dampak positif ke bisnis mereka.
Kedua, 86% UMKM mengalami peningkatan exposure dan pengikut. Ketiga, 72% UMKM mengalami kenaikan pendapatan. Keempat, 129% kenaikan pendapatan UMKM sama dengan kenaikan sebesar Rp 2,5 juta – Rp 4,5 juta/bulan.
Terakhir, 65% UMKM mendapatkan akses yang lebih mudah untuk inkubasi dimana 21 UMKM berhasil mendapatkan lanjutan pendanaan dan pendampingan produksi.
Lebih jauh, Novi menyampaikan bahwa PLUS Metode Pembangunan Kapasitas yang dikembangkan organisasinya dapat direplikasi.
“Kami mengembangkan metode pembangunan kapasitas yang efektif dan inovatif, serta mudah diterapkan oleh perusahaan lain untuk memastikan program CSR menciptakan dampak berkelanjutan,” ujarnya.
Inovasi Metode yang dikembangkan PLUS, antara lain: Pendekatan Berbasis Data, Kurikulum Fleksibel, Kolaborasi Multi pihak, Teknologi Digital, Pendekatan Inklusif Gender, dan Evaluasi Berbasis Dampak.
Atas pemaparan yang disampaikan serta tanya jawab pada sesi Pendalaman Materi, Dewan Juri menyampaikan apresiasi kepada PLUS.