Jakarta, TopBusiness – Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi meminta seluruh petani penerima pupuk bersubsidi untuk segera melakukan penebusan pupuk di kios-kios resmi. Pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2025 telah mempersingkat proses distribusi dan memberikan kemudahan bagi petani untuk menebus pupuk bersubsidi.
Pemerintah juga telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton untuk 2025, lebih tinggi dibandingkan realisasi penyaluran pada 2024 yang sekitar 7,3 juta ton.
“Sekarang volume pupuk bersubsidi ditambah, jadi tidak hanya aturan yang dipermudah tetapi juga volumenya ditambah,” ujar Rahmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
”Maka petani yang siap menanam, kita jalankan supaya Indonesia bisa mencapai swasembada pangan seperti yang dicita-citakan Presiden Prabowo. Para petani silahkan menebus pupuk karena sudah kita siapkan,” lanjut Rahmad.
Sebagai BUMN yang dimandatkan untuk memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi, Rahmad mengatakan Pupuk Indonesia menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah yang terus melakukan perbaikan-perbaikan pada kebijakan tata kelola pupuk bersubsidi.
Dia juga menegaskan siap menjalankan arahan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Menko Pangan menegaskan ketersediaan pupuk sebelum masa tanam menjadi faktor krusial dalam keberhasilan swasembada pangan. Menurut Zulhas, proses tanam tidak akan optimal tanpa dukungan pasokan pupuk yang memadai. “Jadi pupuk harus ada sebelum tanam. Banyak aturan yang sudah dipangkas,” ujar Zulhas.
Zulhas menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan pangan sebagai program prioritas utama. Menurutnya, sudah terlalu lama sektor pangan hanya mendapatkan perhatian tanpa menjadi fokus utama kebijakan nasional.
Dia juga menekankan pencapaian swasembada pangan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah pusat saja, melainkan membutuhkan kerja sama dari semua pihak. Dengan kerja sama erat antara pemerintah pusat, daerah, serta berbagai pemangku kepentingan, Zulhas optimistis swasembada pangan bisa benar-benar terwujud dalam waktu dekat.