Jakarta, TopBusiness – Menjelang acara puncak TOP BUMD Awards 2025, Majalah TopBusiness pada Rabu-Kamis, 12-13 Maret 2025 menggelar Webinar TOP BUMD Awards 2025.
Tema yang diangkat dalam webinar ini sama seperti tema TOP BUMD Awards 2025 yaitu “Tata Kelola dan Digitalisasi Dalam Membangun Kinerja Bisnis dan Layanan BUMD”.
Acara webinar ini diikuti ratusan peserta yang mewakili BUMD finalis TOP BUMD Awards 2025.
Webinar TOP BUMD Awards adalah kegiatan sharing dan pembelajaran bersama untuk meningkatkan kinerja dan layanan BUMD, yang menghadirkan narasumber dari beberapa BUMD yang terbaik dan paling Top di Indonesia.
Webinar ini diselenggarakan oleh majalah TopBusiness dan MSI Group. Didukung oleh i-OTDA (Institut Otonomi Daerah), LKN Astacita, Sinergi Daya Prima, Dwika Consulting, Melani K Harriman & Associate, dan beberapa Akademisi Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran Bandung, dan Universitas Diponegoro Semarang.
Pada hari pertama, narasumber yang memberikan sharing dalam webinar adalah Masdi (Direktur Perumda Air Minum Tirta Taka Kabupaten Nunukan), Hendra Pebrizal S. Sos, MM (Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang), dr. Bobi Prabowo, Sp.EM,KEC,M.Biomed (Plt Direktur RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang). Kemudian Dadi Suryadi ( Direktur Utama PT BPR Serang Perseroda), Syaifullah Asyik (Direktur Utama PT BPR Syariah Sampang Perseroda), Raditya Endra Budiman (Direktur Utama Perumda Dharma Jaya – Jakarta).
Hari kedua akan dimulai dengan sharing session dari Eri Sumiarso, MM (CEO PT Sinergi Daya Prima), Dr. Sofi Suryasnia, M.Ak,CA (Certified Wealth Managers’ Association), dan Dodi Y Soewandi (Head Country PT Artha Solution Indonesia).
Sedangkan sharing dari BUMD, ada Fayakun Hidayat, S.T (Direktur Perumdam Mojopahit Kabupaten Mojokerto), Dr. Sugeng Santoso, SH, MH, M.Si (Direktur Operasional Perseroda PITS (Pembangunan Infrastruktur Tangerang Selatan), Dr. Sonny Salimi, ST. MT (Direktur Utama Perumdam Tirta Wening Kota Bandung). Ada pula Asep Wildan, S.T. (Direktur Operasional Perumdam Tirta Kahuripan Kab Bogor), Hasan Suhandi, SE (Direktur Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal), serta Suyoto. S.IP (Direktur Utama Perumda Tirta Taman Sari Kota Madiun).
Selaku moderator dalam webinar kali ini adalah anggota dewan juri TOP BUMD Awards 2025 yakni Goenawan Loekito, Kusuma Prabandari dan Sentot Baskoro.
Live Youtube Webinar TOP BUMD Awards 2025 bisa diklik di sini
Kegiatan Terbesar dan Paling Membanggakan
Dalam sambutan pembukaan webinar, Ketua Penyelenggara TOP BUMD Awards 2025 M Lutfi Handayani menyatakan bahwa TOP BUMD Awards merupakan kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan yang diselenggarakan setiap tahun oleh Majalah TopBusiness sejak 2016. “Insya Alloh, dan mudah-mudahan kegiatan TOP BUMD Awards ini terus menjadi kegiatan yang terbesar dan paling membanggakan di Indonesia,” kata Lutfi.
Menurut dia, penghargaan TOP BUMD Awards diberikan kepada BUMD-BUMD terbaik di Indonesia yang dinilai memiliki kinerja yang baik, melakukan inovasi-inovasi perbaikan, dan telah banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan di daerah.
“Webinar ini merupakan rangkaian acara dari kegiatan atau pra TOP BUMD Awards 2025 yang akan diselenggarakan pada 28 April 2025 di Jakarta,” kata Lutfi yang juga pemimpin redaksi Majalah TopBusiness.
Lutfi menyampaikan rasa bangganya karena dari tahun ke tahun jumlah peserta TOP BUMD Awards terus meningkat. Selain itu, banyak aspek pembelajaran di dalam ajang tahunan ini, sehingga menjadi motivasi dan inspirasi bagi BUMD-BUMD di Indonesia untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan, terutama dari masukan-masukan dewan juri dalam sesi nilai tambah saat wawancara penjurian.
“Selain itu kita bisa belajar bersama melalui kegiatan webinar TOP BUMD Awarads 2025 ini. Kita bisa belajar banyak melalui para pimpinan atau CEO-CEO BUMD yang merupakan salah satu atau beberapa BUMD terbaik di Indonesia,” tuturnya.
Terkait tema TOP BUMD Awards 2025 ini, Lutfi menjelaskan bahwa tata kelola perusahaan menjadi isu yang sangat kuat akhir-akhir ini. Good corporate governance atau GCG menjadi aspek yang sangat penting dan fundamental untuk diimplementasikan BUMD-BUMD di Indonesia.
Ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 54 Tahun 2017 tentang BUMD, terutama dalam pasar 7 dan 8 bahwa pengelolaan BUMD harus didasarkan pada tata kelola perusahaan yang baik. “Jika GCG dan digitalisasi, inovasi-inovasi berbasis digital ini ditularkan ke BUMD-BUMD lainnya tentu akan semakin banyak bermunculan BUMD-BUMD yang top, hebat, dan BUMD yang terus melakukan inovasi perbaikan dalam pengelolaan bisnisnya sehingga bisa memberikan kontribusi dalam membangun perekonomian yang berkelanjutan di tingkat daerah maupun di tingkat nasional,” ujar Lutfi.
Upaya Peningkatan BUMD
Sementara itu, pendiri Institut Otonomi Daerah (i-OTDA) yang sekaligus ketua Dewan Juri TOP BUMD Awards 2025, Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA memberikan keynote speech dengan tema “ “Pengelolaan BUMD Profesional Dalam Dinamika Otonomi Daerah”.
Dalam paparannya, Prof. Djohermansyah menjelaskan mulai konsep dan tujuan desentaralisasi, serta peran BUMD. Mantan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini juga mengungkapkan soal image negatif BUMD-BUMD di Indonesia. Image tersebut adalah pertama, lemahnya kemampuan manajemen perusahaan dan modal usaha.

Kedua, lemahnya kemampuan pelayanan dan pemasaran. Ketiga, kondisi aset Perusahaan yang usaha dan tidak produktif (overhead tinggi). Keempat, level profesionalitas karyawan belum tinggi.
Selanjutnya pengaruh politik tinggi (political intervention, program/kegiatan, dana/fasilitas, posisi manajer-direksi-karyawan). Ketujuh, kurang adanya sosialisasi dan konsentrasi bidang usaha BUMD, rendahnya ontribusi laba BUMD terhadap PAD, serta kewenangan BUMD terbatas dan masih terdapat BUMD yang merugi namun tetap dipertahankan.
“Ini penting jadi pelajaran supaya tidak terjerembab dalam kasus-kasus yang mebuat image BUMD menjadi jelek dan tidak dipercaya oleh publik,” kata Prof Djo.
Untuk itu, kata dia, perlu upaya peningkatan BUMD agar lebih profesional. Pertama, Pemda harus memberi kewenangan dan kebijakan yang lebih besar dan meminimalisir campur tangan politisi.
Kedua, meningkatkan keahlian dan profesionalitas bag direksi dan jajarannya. Yaitu dengan mengutamakan efisiensi, pencapaian laba usaha yang emamdai serta mengembangkan skill dan knowledges dengan spirit entrepreneurship. “Ini salah satu upaya kita melalui webinar ini adalah untuk terus memperkuat knowledge dan skill, serta wawasan dari kawan-kawan di BUMD,” kata dia.
Ketiga dalah pendekatan kolaboratif governance. Ini dilakukan dengan meningkatkan daya saing dengan menggandeng usaha-usaha perekonomian rakyat skala kecil dan menengah (public partnership). Selain itu menggandeng pihak swasta atau corporate partnership).
“Tapi hati-hati jangan sampai BUMD nantinya terkena persoalan” kata Prof Djo yang mencontohkan kasus yang melibatkan salah satu BUMD di Jawa Barat terkait banjir di Bekasi.