Jakarta, TopBusiness – PT PLN Nusantara Power UP Bandar Lampung merupakan salah satu Subholding PT PLN (Persero) yang berfokus pada penyediaan solusi energi pembangkit tenaga listrik energi baru terbarukan dan ramah lingkungan. Perseroan saat ini mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Way Besai di Kabupaten Lampung Barat.
Untuk mendukung strategi bisnis berkelanjutan, PLN Nusantara Power UP Bandar Lampung memiliki beberapa program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) unggulan.
Salah satunya adalah Program Pengembangan Usaha Kelompok Tani Kopi dan Aren Organik Gapoktan Lampung Robusta “Mang Encak”. Ini merupakan program pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di mana kelompok tani melakukan pengelolaan kebun kopi secara organik dan ramah lingkungan.
Dalam presentasi penjurian TOP CSR Awards 2025 yang dilakukan secara daring, Senin (10/3/2025), Rizky Syarief, Team Leader SDM Umum & CSR PT PLN Nusantara Power UP Bandar Lampung memaparkan latar belakang dilaksanakannya program CSR ini.
“Tingginya kandungan sedimentasi pada aliran Sungai Way Besai yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kopi dan pengelolaan kebun kopi dengan metode konvensional yang merusakan lahan area sekitar bantaran sungai. Hal itu meningkatkan erosi serta sedimen masuk ke aliran sungai yang berdampak buruk juga bagi operasional PLTA Way Besai,” ujar dia.
Hadir pula dalam penjurian ini, Arief Rachman Perdana (Assistant Manager Business Support), Fahma Abdurrahman (Senior Officer Kinerja Enjinering & QA), dan Risdiantoni/Mang Encak (penerima manfaat).
Program CSR ini juga didasari penelitian oleh akademisi Politeknik Negeri Lampung, Jurnal Kesehatan Lingkungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, serta laporan akhir Pemetaan Sosial (Social Mapping) PT PLN NP UP Bandar Lampung tahun 2023 yang diterbitkan oleh Institut Pertanian Bogor.
“Program CSR ini juga sesuai dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia nomor 3: Meningkatkan lapangan Kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur,” ujar Syarif.
Program Pengembangan Usaha Kelompok Tani Kopi & Aren Organik Gapoktan Lampung Robusta “Mang Encak” bukan saja meningkatkan perekonomian kelompok tani, namun mencegah terjadinya erosi yang diakibatkan oleh rusaknya kondisi tanah area perkebunan sekitar bantaran DAS (daerah aliran sungai).
“Keterkaitan dengan bisnis berkelanjutan adalah adanya pengurangan jumlah erosi pada area perkebunan sekitar bantaran DAS yang sekaligus mencegah meningkatnya sedimentasi pada area bantaran DAS,” ujar Syarief.
Adapun penerima manfaat dari program ini yaitu Gabungan Kelompok Tani Lampung Robusta yang diketuai oleh Risdiantoni atau dikenal dengan nama “ Mang Encak”. Sampai saat ini, Gabungan Kelompok Tani ini sudah memiliki 20 anggota kelompok tani organik dan 20 orang pegawai pengelola outlet penjualan kopi maupun agrowisata kopi organik.
Untuk pengembangan usaha agrowisata kopi organik di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampung Barat, Gapoktan Lampung Robusta ini membuat sarana homestay, gazebo, gerbang. Agrowisata ini juga dilengkapi dengan playground dan rute tracking.
Selain itu ada pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang melibatkan pihak akademisi dari Politeknik Negeri Lampung. Pelatihan tersebut antara lain terkait pengembangan produk kopi dan aren seperti permen, snack, dan parfume. Selain itu, ada pelatihan agrowisata, hospitality, handycraft, laporan keuangan, dan digital marketing.
Menurut Syarief, Program CSR ini berhasil mengurangi pemakaian bahan bahan kimia berbahaya dalam pengelolaan kebun seluas 15.05 Hektare lahan. Secara rinci, untuk herbisida ada pengurangan sebanyak 240,8 liter per tahun, insektisida sebanyak 22,58 liter per tahun, pupuk kimia (TSP, Urea, KCL) sebanyak 15.050 Kilogram per tahun.
Program ini juga berhasil meningkatkan jumlah produksi kopi dan aren organik. (lihat tabel)
Saat ini, produk Gabungan Kelompok Tani Lampung Robusta “Mang Encak” sudah memiliki sertifikat organic dan sertifikat halal.
Dari sisi omset, laba, jumlah pegawai dan anggota kelompok juga terus bertambah dalam kurun 2021-2024. Omset Kelompok Tani Organik Mang Encak pada 2024 sudah mencapai Rp 453,43 juta dengan laba Rp 215,21 juta. Angka ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya .
Jumlah pegawai juga bertambah dari 6 orang pada 2021, menjadi 10 orang pada 2022, 12 orang pada 2023 dan 15 orang pegawai pada 2024. Sedangkan jumlah anggota kelompok tani bertambah dari 13 kelompok pada 2022, menjadi 20 kelompok pada 2023, dan 35 kelompok tani pada 2024.
Untuk tahun 2025 ini, kata Syarief, PLN Nusantara Power UP Bandar Lampung berencana menambah jumlah komoditi yang tersertifikat organik, tidak hanya kopi dan produk aren, tapi juga pisang dan cabai. Tahun ini, pihaknya juga akan melakukan peningkatan rata-rata waktu pelatihan dan pengembangan kemampuan karyawan laki-laki dan perempuan dalam setahun menjadi 32 jam pelatihan.
“Kami juga akan meningkatkan jumlah Kelompok atau UMKM lain yang terlibat sebanyak 4 UMKM lain di tahun 2026,” kata Syarief.
Rencana lainnya adalah kerja sama dengan akademisi (Politeknik Negeri Lampung) dalam hal proses hak paten pupuk organik produksi kelompok tani.
Program CSR unggulan lainnya dari PLN Nusantara Power UP Bandar Lampung adalah Program Pedas Besai (Peduli Daerah Aliran Sungai Besai). ini merupakan program imbal jasa lingkungan pelaksanaan konservasi pada area lahan kritis kebun kopi milik petani, melibatkan beberapa stakeholder, dan memberikan dampak positif bagi perbaikan kualitas ekosistem daratan dan DAS.
“Keterkaitan dengan bisnis berkelanjutan adalah terjadinya penormalan kembali pada volume reservoir PLTA Way Besai sehingga mampu meningkatkan produksi KWH Terbangkit,” ujar Syarief.