Jakarta, BusinessNews Indonesia— Kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Indonesia per Juni 2017 sudah mencapai sebesar 1.698,5 mw. Direncanakan pada akhir tahun 2017 meningkat menjadi 1.858,5 mw dan tahun 2018 menjadi 2.023,5 mw.
Sehingga pada 2018 nanti, kapasitas PLTP terpasang Indonesia melebihi Filipina yang saat ini sebesar 1.870 mw, dan menjadi terbesar kedua setelah Amerika yang saat ini sebesar 3.450 mw.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral RI (ESDM), Yunus Saefulhak, pada acara Sosialisasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 dan 37 Tahun 2017 di Bidang Panas Bumi di Hotel Luwansa (12/7/2017), Jakarta.
Yunus juga menyampaikan bahwa saat ini sumber daya panas bumi (resources) sebesar 11.073 mw sedangkan cadangan (reserves) panas bumi sebesar 17.506 mw. Sehingga total pemanfaatan panas bumi saat ini yaitu 9,3% atau 1.698,5 mw dari total cadangan panas bumi.
Kapasitas terpasang PLTP tersebut, terdiri dari 12 PLTP yang terdapat pada 10 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Untuk tahun 2017 ini, terdapat 4 PLTP yang telah dan akan beroperasi, yaitu: PLTP Ulubelu unit 4 (55 mw), PLTP Karaha Unit 1 (30 mw), PLTP Sorik Marapi (Modular, 20 mw), PLTP Sarulla Unit 2 (110 mw).
Yunus menegaskan, PLTP Ulubelu unit 4 telah beroperasi pada 25 April 2017, sedangkan 3 PLTP lainnya direncakan beroperasi pada akhir 2017. (Albarsah)
Sumber Ilustrasi Energi Panas Bumi: Istimewa