Jakarta, TopBusiness – PT Pupuk Kujang kembali terpilih menjadi nominator TOP CSR Awards 2025. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia, perdagangan dan jasa serta sebagai anggota holding BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kujang baru saja mengikuti sesi presentasi Penjurian TOP CSR Awards 2025, Kamis (17/4/2025).
Hadir dalam penjurian, AVP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pupuk Kujang Triyono dan Staf Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pupuk Kujang Bibin Sudrajat.
Dalam penjurian, Triyono menyatakan jika PT Pupuk Kujang memiliki visi dan misi terkait Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Visi TJSL PT Pupuk Kujang adalah mewujudkan harmonisasi perusahaan dengan masyarakat melalui kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka menciptakan masyarakat mandiri dan tangguh yang mengacu terhadap pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu Misi TJSL PT Pupuk Kujang ada dua. Pertama, memberikan dukungan program pemerintah pusat di dalam membangun perekonomian yang tangguh di tingkat desa dalam rangka pencapaian 17 prioritas Sustainability Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan). Kedua, bersama masyarakat membangun ketahanan pangan sebagai bentuk harmonisasi perusahaan dengan masyarakat dalam mewujudkan Creating Shared Value (CSV) atau penciptaan nilai bersama bagi para pemangku kepentingan.
Dalam mewujudkan Visi dan Misi TJSL tersebut, Pupuk Kujang sudah menghadirkan Tata Kelola CSR. Terutama Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, dan Pilar Pembangunan Lingkungan. Dan dari banyak program CSR yang dihadirkan, PT Pupuk Kujang memiliki tujuh program CSR unggulan. Ketujuh program CSR unggulan tersebut adalah sebagai berikut:
- Program Insan Petani Sejahtera (PINTARA)
Program ini merupakan program bantuan CSR untuk meningkatkan hasil produksi pertanian kentang, dengan menggunakan NPK Jeranti dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional. Ia merupakan salah satu program CSR yang dapat menunjang strategi perusahaan meraih pertumbuhan penjualan NPK.
2. Kujang Integrated Urban Farming (KURFA)
Program ini merupakan program bantuan CSR Pemberdayaan Masyarakat sekitar perusahaan dengan kegiatan pertanian perkotaan di lahan-lahan sempit dan pekarangan rumah, yaitu penanaman palawija, tambulampot buah nanas dan buah lainnya, serta sayuran untuk konsumsi rumah tangga sehari-hari. Ia merupakan salah satu program CSR yang dapat menunjang strategi perusahaan meraih pertumbuhan penjualan NPK.
3. Kampung Paprika Kujang (KAPAJANG)
Program ini merupakan program bantuan CSR Pemberdayaan Masyarakat petani Paprika, untuk meningkatkan produk Paprika dengan NPK Jeranti. Ia merupakan salah satu program CSR yang dapat menunjang strategi perusahaan meraih pertumbuhan penjualan NPK.
4. Kujang Wanita Tangguh (KUWAT)
Program ini merupakan program bantuan CSR Pemberdayaan Masyarakat Wanita. Ia merupakan program CSR yang dapat menunjang strategi perusahaan dalam menjawab issu gender.
5. Kujang Citarum Nan Lestari (KUCINTA)
Program ini merupakan program bantuan peternak sapi yang diberdayakan untuk menjaga kebersihan Citarum dari limbah KOHE dan dilatih untuk membuat pupuk organik. Merupakan CSR yang mendukung strategi bisnis pupuk organik.
6. Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU)
Program ini merupakan program bantuan CSR kepada warga sekitar perusahaan. Program ini sebagai strategi perusahaan dalam meningkat image perusahaan yang baik, mengurangi kesenjangan di wilayah ring satu perusahaan.
7. Kampung Nanasku
Program ini merupakan program bantuan CSR Pemberdayaan Masyarakat petani Nanas, untuk meningkatkan produk nanas dengan NPK Jeranti. Ia merupakan salah satu program CSR yang dapat menunjang strategi perusahaan meraih pertumbuhan penjualan NPK.
Menurut Triyono, dari ketujuh program CSR tersebut, terdapat 1 program yang layak menjadi contoh bagi perusahaan lain. Program CSR tersebut adalah Kampung NanasKu. Program ini merupakan sebuah inovasi sosial yang layak menjadi percontohan karena secara komprehensif memenuhi: unsur Kebaruan, unsur Core Competency perusahaan.
Selain itu, juga memenuhi unsur Transfer Pengetahuan, Daur Hidup, Keunikan, Unsur Sensitifitas terhadap krisis dan kebencanaan, serta dapat dilakukan Replikasi Program, Perubahan Sistemik dan Keberlanjutan.
Editor: Busthomi