Jakarta, TopBusiness – PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) terpilih menjadi salah satu perusahaan kandidat peraih TOP CSR Awards 2025. Unit usaha di bawah PLN (Persero) ini pada Rabu (23/4/2025) mengikuti sesi presentasi dan wawancara penjurian TOP CSR Awards 2025 yang dilakukan secara daring.
Tim manajemen PLN UID S2JB dalam sesi presentasi penjurian ini membawakan materi berjudul “Zero Waste Movement : Inovasi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan di Bank Sampah Prabumulih”.
Hadir dalam penjurian ini Iwan Ari Setyadhi (Manager Komunikasi & Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/TJSL), Fardhuansyah Wibowo (Asisten Manajer TJSL), Yanet Rustam (Officer Kinerja), Dadi Prayogi (Ketua Bank Sampah Prabumulih/BSP), Desti (Wakil Ketua BSP), serta Iwan Nusraeri (Kabid Dinas Lingkungan Hidup/DLH Kota Prabumulih).
Dalam presentasinya, Iwan Ari Setyadhi banyak memaparkan salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) unggulan dari PLN UID S2JB, yaitu Program Bank Sampah Mobile Kota Prabumulih.
“Program ini merupakan sinergi erat antara tiga pihak, dalam hal ini PLN dengan pemerintah daerah melalui DLH Kota Prabumulih dan masyarakat melalui Komunitas Prabu Hijau,” ujar Iwan dalam presentasinya.
Menurut dia, program ini berawal dari target dan strategi PLN UID S2JB untuk mencoba menggali program TJSL yang fokus pada pengelolaan lingkungan sekaligus juga menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Untuk itu, kami melakukan beberapa studi literasi dan survei ke lokasi akhirnya kami bertemu dengan DLH Kota Prabumulih. Kami banyak melakukan diskusi dan perbincangan akhirnya mengerucut pada program bank sampah,” tuturnya.
Pengelolaan CSR ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja sosial dan lingkungan perusahaan, tetapi juga untuk mendukung strategi bisnis berkelanjutan dari PLN yang berfokus pada energi terbarukan, keberlanjutan sosial, dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
Fardhuansyah Wibowo menambahkan, Bank Sampah Mobile adalah unit pengumpulan sampah yang bergerak, menyediakan layanan pengelolaan sampah secara langsung kepada masyarakat untuk mempermudah pengumpulan sampah sampai ke daerah pelosok.
“Dengan sistem ini, masyarakat dapat menukar sampah yang telah dipilah di unit teras untuk dikirimkan ke Bank Sampah Induk. Aktivitas ini mendorong partisipasi aktif dalam pengelolaan sampah secara mandiri,” kata dia.
Bank Sampah Mobile juga didukung aplikasi untuk pemantauan dan pengelolaan sampah. Dalam Program Bank Sampah Mobile Kota Prabumulih, PLN UID S2JB memberikan sejumlah bantuan yaitu Molisa Ramli (Motor Listrik Sampah Ramah Lingkungan) dan Mobil Truk Traga Pengangkut Sampah yang menjadi tokoh utama dalam inovasi teknologi ini.
Fardhu merinci manfaat Program Bank Sampah Mobile, yaitu dapat mengurangi volume sampah yang tertimbun di Lokasi yang tidak terjangkau truk sampah. Selain itu, membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa memilah sampah adalah hal penting. Manfaat lainnya adalah memajukan potensi lingkungan dan ekonomi daerah melalui pengembangan lingkungan.
Menurut Fardhu, Bank Sampah Prabumulih ini mengelola sampah dengan mengambil sampah satu per satu ke rumah nasabah yang sudah mendaftarkan diri, kemudian sampah ini akan dikelola dan dikonversi menjadi rupiah. “Nasabah boleh mengambil rupiah yang sudah dikonversi kapan saja jika nasabah mau,” tuturnya.
Sebelum ada Molisa Ramli, pengelola Bank Sampah Prabumulih kesulitan menjangkau daerah-daerah yang jauh dari fasilitas pengolahan bank sampah. Selain itu, produktivitas pengolahan sampah di bank sampah juga belum maksimal, baru berkisar 17-18 ton sampah per bulan.
“Sejak adanya penerapan program ini, didapatkan peningkatan produktivitas sampai dengan 50 persen, yaitu mencapai 24 hingga 27 ton sampah per bulan,” tuturnya.
Selain itu, Bank Sampah Prabumulih mendapatkan penghargaan Bank Sampah Terbaik pada tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Selain itu, PLN UID S2JB mendapatkan predikat platinum pada Asian Impact Awards 2024 berkat keterlibatannya dalam Program Bank Sampah Prabumulih ini.
Pada 2024, Bank Sampah Prabumulih dapat menghasilkan total pendapatan sebesar Rp 298.009.500 dengan dominasi pendapatan utama dari sektor sampah. Sektor sampah didapatkan dari penjualan sampah dengan rata-rata sebesar 86,58 persen dari total pendapatan.
Sedangkan sektor non sampah juga dapat melayani masyarakat dan anggota melalui pembukaan jasa edukasi, penjualan di galeri pengolahan, penjualan pulsa dan lain-lain.
PLN UID S2JB juga sudah melakukan evaluasi rasio SRol atau Social Return on Investment pada Program Bank Sampah Mobile Kota Prabumulih dengan nilai 1,12 (SRol > 1). Artinya setiap Rp 1 yang diinvestasikan dalam program ini akan menghasilkan benefit atau manfaat sebesar Rp 1,12.
“Hal ini menunjukkan bahwa program bantuan tersebut layak untuk diusahakan atau mampu memperoleh nilai dampak yang baik melebihi investasi yang diberikan,” ujar Fardhu.