Jakarta, BusinessNews Indonesia—Indonesia termasuk negara yang rawan akan sanitasi kurang baik, tidak bersih danjuga tidak sehat. Hal tersebut juga semakin diperburuk lagi dengan system plambing sangat buruk di perumahan yang akan berakibat fatal kepada kesehatan serta tingkat keceradasan akibat air yang tidak higienis tersebut.
Sebagai negara tuan rumah Community Plumbing Challenge 2017(CPC), ini kegiatan tahun ketiga. Dalam rangka kegiatan CPC ini forum Internasional Yayasan Water, Sanitation and Hygienie (IWSH) dan bekerja sama dengan PT IAPMO Group dalam melakukan aksi perbaikan infrastruktur dan fasilitas sanitasi di daerah Cicau, Cikarang pada Rabu, 15/11/2017.
Kegiatan pembangunan infrastruktur di SDN 02 ini pembangunan toilet baru serta sanitasi air yang baik, tempat mencuci tangan serta membuat tempat penampungan air bersih yang baru. Serta juga diselengarakan pula pengobatan gratis, penyuluhan tentang pentingnya mencuci tangan untuk kesehatan di Balai Desa Cicau Cikarang.
Managing Director IWSH, Megan Lehtonen menyampaikan, CPC 2017 merupakan program IWSH yang jangkauannya sangat luas dan penuh ambisi. Dengan mengumpulkan para pemuda berbakat yang sehat serta mengajar pada anak-anak sekolah dan penduduk desa tentang betapa pentingnya sistem plumbing bagi kesehatan, terang Megan.
Sedangkan Project Manager International IWSH Sean Kearney, menyatakan, betapa menarik dan inspiratif kegiatan CPC2017 di Indonesia, karena selain membantu pelaksanaan CPC2017 di SDN Cicau 02, IAPMO group Indonesia juga membantu IWSH untuk melakukan kegiatan kemanusiaan yang sesuai dengan tujuan utama IWSH di Indonesia.
Kegiatan tersebut diantaranya pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan kepada para siswa sekolah, pelatihan para guru dan siswa di SMK, serta mengantisipasi pembentukan Asosiasi Plambing Indonesia yang didukung oleh beberapa perusahaan.
Dalam rangka terus meningkatkan pengetahuan masyarakat akan plumbing, maka CPC2017 mengadakan kegiatan pelatihan pada tangal 14 November 2017 ke beberapa SMK negeri Jakarta,karena saat ini hanya 2% bangunan di Indonesia yang menerapkan sistem plumbing yang baik.
Pelatihan ini memberikan pengetahuan sistem plumbing yang baik yang akan berdampak terhadap kualitas kesehatan masyarakat. Plumbing yang baik ini pun perlu mendapatkan produk-produk yang berkualitas pula, tentunya Standar Nasional Indonesia (SNI) 8153:2015 menjadi acuan standar yang mesti diacu bagi para produsen serta penguna produk itu.
Untuk standar mutu yang baik ini, Deputi Penelitian dan Kerjasama Standardisasi Badan Standardisasi Nasional (BSN), I Nyoman Supriatna, menyatakan, “Kami BSN sangat mengapresiasi CPC2017 ini dan hal ini juga menjadikan upaya implementasi dari standar SNI 8153:2015 yang sudah diterapkan oleh BSN.
“Dengan kegiatan ini diharapkan kita bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masyarakat dari sistem air, sistem kebersihan air. Dan semoga proyek ini bisa dijadikan contoh untuk daerah-daerah lain, terang I Yoman.
Sementara itu Vice President IAPMO Group Indonesia Shirley Dewi menyatakan, kegiatan ini bisa membantu siswa di SDN Cicau 02 serta warga desa Cicau Cikarang dalam meningkatkan kepedulian warga atas pentinnya air bersih dan sanitasi melalui plumbing yang baik untuk kesehatan, tegas Shirley.
Dalam rangka kegiatan ini pula telah disepakati lahirnya Asosiasi Plambing Indonesia dengan inisiatif IAPMO Indonesia.
Asosiasi ini akan berangotan para industri plumbing seperti PT Wahana Duta Jaya Rucika, PT Kohler Indonesia, PT Surya Toto Indonesia, PT Tri Sinar Purnama, PT Duravit Indonesia, PT Bintang Sejati Prima dan PT Sugih Makmur Eka Industri Indonesia.