Jakarta, BusinessNews Indonesia—Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan di Surabaya (3/12/2017) bahwa Indonesia memiliki kemampuan membangun jembatan bentang panjang dengan kualitas yang rapi dan kuat.
Hal ini telah dibuktikan dengan inovasi yang dilakukan dalam pembangunan Jembatan Holtekamp di Jayapura dengan tipe boks baja pelengkung, yang pengerjaan bentang utama dilakukan di PT PAL Indonesia di Surabaya.
“Keberadaan Jembatan Holtekamp memiliki nilai strategis, yakni untuk mengatasi kepadatan kawasan perkotaan, pemukiman, dan kegiatan perekonomian di dalam Kota Jayapura. Pasalnya, jembatan ini memangkas jarak tempuh hingga 17 kilometer di antara kedua lokasi tersebut,” kata Menteri Basuki dalam keterangan pers yang diterima pagi ini oleh Majalah BusinessNews Indonesia.
Hal ini berpengaruh pada waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Muara Tami yang akan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam, kini menjadi 60 menit. Jembatan Holtekamp nantinya akan menjadi simbol dan destinasi wisata baru di Papua, khususnya Jayapura.
Menteri PUPR menegaskan, “Saya minta kepada Dirjen Bina Marga dan Kepala Balitbang agar ke depan pembangunan jembatan panjang bisa didesain untuk bisa dilaksanakan dengan sumber daya kita sendiri, jadi tidak perlu impor. Dengan kebijakan ini akan mendorong inovasi sehingga kita bisa bersaing.”
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki melepas keberangkatan kapal yang membawa satu dari dua bentang utama sepanjang 112,5 meter, di pelabuhan PT PAL, Surabaya.
Acara pelepasan ini bertepatan dengan peringatan Hari Bakti PU ke-72 tanggal 3 Desember. (AL)