Jakarta, Indonesia—Pemerintah Indonesia meminta Chery untuk segera menyampaikan rencana bisnis (business plan) yang lebih rinci untuk lima tahun ke depan. Hal itu terutama yang terkait dengan penguatan kapasitas produksi dan strategi ekspor.
“Kami berharap Indonesia dapat menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan listrik (EV/electric vehicle) Chery untuk kawasan Asean,” kata Menteri Perindustrian RI (Menperin), Agus Kartasasmita, dalam keterangan resmi (14/10/2025).
Data penjualan nasional menunjukkan tren positif untuk kendaraan ramah lingkungan. Penjualan kendaraan battery electric vehicle (BEV) terus meningkat signifikan, dari hanya 0,08% pada tahun 2021 menjadi 10,22% dari total pasar kendaraan roda empat pada Januari–Agustus 2025.
Chery sendiri kini telah menempati posisi ke-4 merek dengan penjualan BEV terbesar di Indonesia.
Pemerintah mendorong Chery untuk memerluas lini produk kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Selain itu, Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) juga membuka peluang kerjasama lebih luas untuk pengembangan teknologi, SDM, dan ekosistem industri kendaraan listrik.
Menteri Agus Kartasasmita juga meminta Chery untuk dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya dan melakukan ekspor ke negara Asean hingga Australia.
“Hal ini dikarenakan brand Chery cukup kuat di Australia dan memiliki kemiripan platform dengan model yang diproduksi di Indonesia.”
