Jakarta, TopBusiness – Laju IHSG kemarin ditutup turun 0.29%, disertai dengan net sell asing ~639 Miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBRI, ANTM, ADRO dan AMRT.
Untuk perdagangan hari ini, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, laju IHSG berpotensi mencoba menguat kembali di hari ini seiring dengan pergerakan bursa US.
“Dengan kondisi ini, maka level Support IHSG diproyeksi di rentang 8320-8350 dan level Resist IHSG diperkirakan di kisaran 8380-8450,” ujar dia, dalam risetnya, Rabu (12/11/2025).
Global Overnight Review
Wall Street Bervariasi, Dipicu Harapan Berakhirnya Penutupan Pemerintah AS. Indeks Utama Wall Street ditutup menguat ke rekor tertinggi pada perdagangan Selasa (11/11), didorong kemajuan dalam upaya mengakhiri penutupan pemerintah AS.
Indeks S&P 500 naik 0,21%, Nasdaq turun 0,25%, dan Dow Jones Industrial Average menguat 1,18%.
Sepuluh dari 11 indeks sektor S&P 500 menguat, dipimpin oleh sektor perawatan kesehatan, naik 2,33% dan didorong oleh kenaikan lebih dari 2% masing-masing pada saham Eli Lilly, Johnson & Johnson, dan AbbVie.
Sementara itu, menambah kekhawatiran tentang saham-saham terkait AI, investor teknologi Jepang SoftBank Group mengumumkan penjualan saham Nvidia senilai US$ 5,8 miliar, dan produsen chip tersebut turun hampir 3% dalam perdagangan hari Selasa.
Saham CoreWeave yang didukung Nvidia melemah lebih dari 16% setelah perusahaan memangkas proyeksi pendapatan tahunan karena gangguan pada pusat data.
Sentimen lain akibat pembaruan mingguan angka penggajian awal ADP yang menunjukkan bahwa perusahaan swasta rata-rata kehilangan 11.250 pekerjaan per minggu selama empat minggu yang berakhir pada 25 Oktober.
Bursa Asia Mixed, Didukung Harapan Pembukaan Pemerintahan AS. Bursa Asia beragam pada perdagangan Selasa (11/11).
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,14%, dan Topix menguat 0,13%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,81%, Taiex Taiwan melemah 0,30%, Kospi Korea Selatan menguat 0,81%, ASX 200 Australia turun 0,19%, Straits Times Singapura bertambah 1,20% dan FTSE Malaysia naik 0,46%.
Pergerakaan bursa Asia tersebut seiring kenaikan saham pada Wall Street.
Kenaikan saham di AS terjadi setelah Gedung Putih menyatakan dukungan terhadap kesepakatan bipartisan untuk mengakhiri penutupan pemerintah, yang memungkinkan pemerintahan dibuka kembali dalam beberapa hari.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump juga mengusulkan ide untuk membayar tarif dividen sebesar US$ 2000 kepada warga AS.
Sementara itu, di Jepang Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi akan menggunakan paket stimulus pertama untuk menghidupkan kembali perekonomian dan memulai strategi pertumbuhan baru melalui investasi di industri utama.
Aset-aset India juga akan menjadi fokus karena Trump mengindikasikan akan mengurangi tarif barang-barang India pada satu titik dan bahwa kesepakatan dagang antara AS-India. (Source: Investor Daily, Kontan, Bloomberg)
Trading Idea hari ini: ADRO, BKSL, BUVA, TOBA, RATU, TINS
- ADRO Buy on Weakness dengan area beli di 1920-1950, cutloss di bawah 1900. Target dekat di 1980-2000.
- BKSL Spec Buy dengan area beli di 123-126, cutloss di bawah 121. Target dekat di 130-131.
- BUVA Spec Buy dengan area beli di 885-905, cutloss di bawah 880. Target dekat di 930-980.
- TOBA Spec Buy dengan area beli di 880, cutloss di bawah 845. Target dekat di 940-965.
- RATU Spec Buy dengan area beli di 9150-9300, cutloss di bawah 9100. Target dekat di 9400-9600.
- TINS Spec Buy dengan area beli di 3020, cutloss di bawah 3000. Target dekat di 3060-3110.
