Jakarta, BusinessNews Indonesia – Indonesia kembali meraih pinjaman senilai US$ 1 miliar setara Rp 14,5 triliun dari Asian Investment Infrastructure Bank (AIIB). Pinjaman dari lembaga keuangan internasional bentukan Tiongkok ini untuk pembangunan infrastruktur Indonesia hingga akhir tahun ini.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan fasilitas pinjaman tersebut akan diarahkan untuk empat jenis infrastruktur, yaitu tourism infrastructure, pelabuhan, airport dan hydro power.
Pada pagi ini, Presiden Joko Widodo yang didampingi Basuki, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menerima delegasi Presiden AIIB Jin Liqun di Ruang Kerja Presiden Istana Bogor.
“Secara umum mereka akan memberi pinjaman untuk sektor produktif, jadi mempromosikan pertumbuhan ekonomi melalui investasi di bidang infrastruktur dan produktif lain seperti manufaktur,” kata Basuki.
“Jadi kalau Indonesia punya bahan mentah itu kan langsung diekspor, jadi ini dibantu itu oleh AIIB sehingga yang diekspor adalah barang jadi.”
Dalam skema fasilitas pinjaman AIIB ini, Basuki menjelaskan bahwa Pemerintah akan terlebih dahulu mengajukan sejumlah proyek yang akan didanai. Berikutnya, instansi yang mirip Bank Dunia dan diinisiasi China ini akan menyeleksi proyek tersebut dan baru mengucurkan pinjaman dengan tenor hingga 40 tahun.