Jakarta, TopBusiness – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pada hari ini kembali akan melanjutkan pelemahan. Di sesi pembukaan, mata uang NKRI itu dibuka di zona merah.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di posisi 14.875 atau melemah sebesar 9 poin dari penutupan kemarin di level 14.866. Bahkan di 15 menit pertama kembali melemah ke posisi 14.892 alias terdepresiasi 26 poin atau 0,17 persen.
Menurut analis pasar uang dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, laju rupiah diperkirakan akan tetap berada di zona merah sepanjang perdagangan hari ini.
“Kondisi ini terjadi karena masih minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat laju rupiah cenderung kembali melemah,” ungkap dia dalam daily report-nya, Selasa (25/9/2018).
Namun begitu, kata dia, kans menguat tetap ada dengan harapan berkurangnya permintaan akan mata uang safe haven, terutama USD. Jika itu terjadi, maka dapat memberikan peluang pada Rupiah untuk kembali menguat.
“Sentimen dari sikap menahan diri dari pelaku pasar terhadap pertemuan FOMC pekan ini pun bisa membuat laju USD tertahan. Ini untungkan rupiah,” jelas dia.
Pada perdagangan sebelumnya, rupiah juga terkoreksi oleh sentimen masih beratnya kondisi perekonomian nasional pasca Pilpres nanti. Sehingga dengan kian meningkatnya laju USD itu akan berimbas pada penurunan daya beli masyarakat.
“Apalagi saat ini masih marak barang-barang impor yang beredar baik di industri maupun di tengah masyarakat. Makanya komentar dari Menkeu Sri Mulyani kemarin terkait penanganan utang yang dianggap positif tak mampu angkat rupiah,” tutur dia.
Reza memprediksi, laju rupiah dalam perdagangan hari akan berada di rentang 14.868-14.852. “Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah,” kata dia mengingatkan. (Tomy)