Jakarta, TopBusiness – Tim Juri Top CSR 2018 mengungkapkan ada beberapa temuan penting selama proses penilaian dan penjurian TOP CSR 2018.
Temuan itu diantaranya adalah secara umum, sudah banyak CSR perusahaan di Indonesia yang sudah selaras dengan strategi bisnisnya.
Menurut Ketua Penyelenggara Top CSR 2018, dari hasil pengisian aplikasi SR Index, sektor tambang, energi, dan perbankan, memiliki SR Index tertinggi, dibanding sektor lainnya.
Dari aspek tata kelola CSR masih relatif rendah. Masih sedikit perusahaan yang sudah melakukan due diligence terkait pemetaan sosial. Perumusan tanggung jawab sosialnya belum banyak dilakukan secara baik.
“Sebagian perusahaan sudah melakukan perecanaan CSR dengan baik,” kata Lutfi dalam jumpa pers acara Penganugerahan Top CSR 2018 di Grand Balroom Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Meski demikian, kata Lutfi, kebanyakan perusahaan sudah melakukan pengukuran indikator output (jumlah), tetapi belum banyak yang mengukur indikator dampaknya ke masyarakat.
Indikator manfaat untuk internal perusahaan juga banyak yang tidak diukur, karena banyak perusahaan yang belum memiliki KPI dan indikator dampak ke internal perusahaan.
Perusahaan masih perlu mengenali peluang dan tantangan lingkungan sosial, ekonomi di lingkungan bisnis perusahaan, kemudian diselaraskan dengan strategi bisnis untuk membangun keunggulan perusahaan.
Antusiasme peserta ajang Top CSR yang dihelat Majalah TopBusiness (sebelumnya bernama majalah BusinessNews Indonesia) tahun ini meningkat hingga 33 peserta ketimbang tahun lalu.
Lutfi Handayani menjelaskan, pada event yang sama tahun lalu, jumlah peserta yang ikut ada 117 perusahaan.
“Alhamdulillah tahun ini ada penambahan 33 perusahaan jadi sekarang diikuti 150 perusahaan. Ada yang ikut secara penuh dari tahapan pengisian kuisioner sampai penjurian, tapi ada yang hanya sampai kuisioner saja,” kata Lutfi yang juga Pemred Majalah TopBusiness.