Jakarta, TopBusiness – PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) telah melakuka go public melalui penawaran umum perdana saham (IPO). Per hari, saham CLAY sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam perdagangan debutnya, saham CLAY naik 70% ke posisi Rp306 per saham dari harga perdana di Rp180 per saham. Dengan kenaikan yang tinggi itu saham tersebut langsung mengalami autoreject.
Yudha Bhakti, Direktur Utama CLAY menyebutkan, perseroan melepas 520.000.000 saham. Atau setara 20,23% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.
Dia menambahkan, kinerja perusahaan sampai Juli 2018 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Untuk itu perseroan optimis dengan prospek bisnis perhotelan yang dijalankan perseroan saat ini.
“Hal ini terlihat dari pertumbuhan PDB pariwisata di atas rata-rata industri dengan spending USD 1 Juta atau PDB 170 %, tertinggi di industri,” kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Selain itu, kata dia sektor pariwisata merupakan penyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau sebesar 4,8 %. Sektor pariwitsata nasional kini menjadi primadona baru bagi pembangunan nasional.
“Di tahun 2019, industri pariwisata diproyeksikan menjadi penghasil devisa terbesar, yaitu sebesar USD 24 Miliar, melampaui sektor Migas, Batubara dan Minyak Kelapa Sawit,” jelas dia.
Dari aksi korporasi ini, lanjutnya perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp 93,6 miliar yang akan digunakan sekitar 84% untuk melakukan pembelian tanah (landbank) yang selanjutnya digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan di kemudian hari.
“Sisanya sekitar 16% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan,” imbuh Direktur Keuangan CLAY, Dodon Tri Koeswardana.
Dodon menyebut, saat ini perseroan mengelola dua hotel di Jakarta dan Bali. Tahun ini akan dikembangkan di Kalimantan. Namun kendati prospek saat ini masih positif, perseroan masih memiliki masalah penyusutan aset di gedung.
“Makanya kami tahun 2019 tak targetkan laba bersih. Hanya ebitda sebesar Rp66 miliar. Makanya kami belum akan bagi dividen,” katanya.
Dan baru di tahun 2020 nanti, perseroan bisa mencatat laba bersih positif. “Di tahun itu baru kita akan bagi dividen,” janji dia.
Penulis: Tomy