Jakarta, TopBusiness – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, selama Februari 2019 tercatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 135,72. Dengan begitu, selama bulan lalu terjadi deflasi seebsar 0,08 persen.
Penyebab deflasi ini karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran. “Seperti kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan sebesar 1,11 persen. Sementara kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan,” jelas Deputi Kepala BPS, Yunita Rustanti di kantornya, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Untuk kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,25 persen; kelompok sandang sebesar 0,27 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,36 persen.
“Serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,11 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang naik sebesar 0,05 persen,” terang Yunita.
Dengan kondisi deflasi tersebut, kata dia, maka tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2019 sebesar 0,24 persen. “Dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2019 terhadap Februari 2018) sebesar 2,57 persen,” jelasnya
Meski alami deflasi di Februari, namun ternyata untuk tingkat inflasi komponen inti secara year on year masih tinggi yakni sebesar 3,06 persen.
“Tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun, yakni Februari 2019 terhadap Februari 2018, sebesar 3,06 persen. Sedang komponen inti pada Februari 2019 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen. Serta tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Februari) 2019 sebesar 0,56 persen,” jelasnya.
Sementara dari 82 kota IHK, sebanyak 69 kota mengalami deflasi dan 13 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,11 persen dengan IHK sebesar 138,03 dan terendah terjadi di Serang sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 145,88.
“Sementara inflasi tertinggi terjadi di Tual, sebesar 2,98 persen dengan IHK sebesar 159,05 dan yang terendah terjadi di Kendari sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 129,36,” pungkasnya.