Jakarta, TopBusiness – Deflasi yang terjadi di Februari 2019, pantas direspons baik. Akan tetapi, sekaligus diharapkan tidak sering terjadi.
“Kalau terus-terusan deflasi, tentu tidak bagus juga untuk perekonomian,” kata Deputi Badan Pusat Statistik RI (BPS), Yunita Rusanti, di Jakarta hari ini, dalam paparan rilis data inflasi, ke sejumlah media massa.
Yunita menjelaskan bahwa, untuk Februari 2019, perekonomian Indonesia ada mengalami deflasi di 0,08 persen. Adapun inflasi untuk Januari-Februari 2019, di 0,24 persen.
Deflasi tersebut, dia menjelaskan, terjadi di 69 kota. Sedangkan inflasi terjadi hanya di 13 kota.
Deflasi tertinggi terjadi di Merauke yakni -2,11 persen. Yang terendah, di Serang di -0,02 persen.
“Deflasi tertinggi di Merauke, lebih dikarenakan turunnya harga sayur seperti cabai,” kata Yunita.
Deflasi Februari dalam perekonomian Indonesia, Yunita menambahkan, pernah terjadi di Februari 2016. Angkanya lebih tinggi yakni -0,09 persen.
Sedangkan untuk inflasi di Februari 2019, yang tertinggi di Tuai sebesar 2,98 persen. Dan yang terendah di Kendari dengan angka 0,03 persen.
TopBusiness - Inspire Great Business Performance | All Rights Reserved