Jakarta TopBusiness – PD BPR Bank Klaten memproyeksikan laba hingga akhir tahun buku 2019 sebesar Rp 5,875 miliar. Sementara, total aset naik jadi Rp 380,981 miliar.
Demikian disampaikan Dirut PD BPR Bank Klaten Tulus Yunianto, di Jakarta, Selasa (12/03/2019).
Kesuksesan laporan keuangan tak terlepas dari usaha peeusahaan dalam meningkatkan mutu pelayanan. Seperti, mempertahankan suku bunga rendah, yakni hanya sekitar 0,75% flat.
Selanjutnya, level direksi memberikan contoh tauladan bagi bawahannya. “Saya senang dengan prinsip egaliter. Saya tak segan-segan menagih langsung bersama dengan lainnya. Ini sebagai contoh untuk bawahan,” tutur Tulus.
Total aset perusahaan sepanjang 4 tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan. Berturut-turut, di mulai tahun 2014 sebesar Rp 187,166 miliar, 2015 (Rp 203,969 miliar), 2016 (Rp 267,378 miliar), 2017 (Rp 298,391 miliar) dan 2018 (Rp 321,869 miliar.
Sementara laba 2014 sebesar Rp 1,419 miliar, 2015 (Rp 2,974 miliar), 2016 (Rp 3,665 miliar) 2017 (Rp 4,479 miliar) dan 2018 (Rp 6,201 miliar).
“Proyeksi perkembangan dana hingga akhir tahun ini sebesar Rp 341,367 miliar,” tuturnya.
Realisasi perkembangan dana selama 4 tahun terakhir. 2014 sebanyak Rp 132 miliar, 2015 (Rp 157,500 miliar), 2016 (Rp 167 miliar), 2017 (Rp 242,921 miliar) dan 2018 (Rp 265,815 miliar).
Tabungan pun terus bertambah. Tahun 2014, realisasi Rp Rp 81,732 miliar, 2015 (Rp 103,116 miliar), 2016 (Rp 113,267 miliar), 2017 (Rp 144,602 miliar) dan 2018 (Rp 155,859 miliar).
“Untuk proyeksi total tabungan hingga akhir tahun 2019 diharapkan bisa mencapai Rp 220,291 miliar,” ungkapnya.
Dana pihak ketiga di deposito juga menunjukkan peningkatan. Misal, 2014 mencapai Rp 52,601 miliar, 2015 (Rp 64,873 miliar), 2016 (Rp 95,901 miliar), 2017 (Rp 144,602 miliar) dan 2018 (Rp 113,934 miliar). “Kami mentargetkan dana di deposito naik menjadi Rp 121,075 miliar,” ujarnya.
Penyaluran kredit terus tumbuh dari tahun ke tahun. 2014 mencapai Rp 130,941 miliar, 2015 (Rp 146,573 miliar), 2016 Rp 190,454 miliar, 2017 (Rp 200,935 miliar) dan 2018 (Rp 221,990 miliar). “Kami mentargetkan hingga akhir tahun, penyaluran kredit tumbuh jadi Rp 241,454 miliar,” pungkasnya.
Penulis : Agus H