Jakarta, TopBusiness – PT Komatsu Indonesia terpilih menjadi salah satu finalis untuk mengikuti sesi penjurian TOP GRC 2019 yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business Indonesia pada Jumat 12 Juli 2019 di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut Komatsu Indonesia memaparkan penerapan governance, risk management, and compliance (GRC) dalam pengelolaan perusahaan melalui implementasi prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) yang telah dilakukan sejak 2014.
Penerapan prinsip TQM ini pun telah berbuah manis dengan PT Komatsu Indonesia memperoleh Deming Prize dari JUSE (Japan Union of Scientists and Engineers) di Jepang pada 14 November 2018 silam. Perusahaan yang memproduksi berbagai produk dan komponen alat berat merek Komatsu di Indonesia ini dinilai sudah berhasil mengimplementasikan TQM, baik dari level top management hingga level staf, sehingga menghasilkan kualitas terbaik dalam setiap aspek dan siklus pekerjaan.
Deputy General Manager Komatsu Indonesia Rofiur Rutab mengatakan Implementasi TQM dilakukan untuk merealisasikan strategi dan tujuan bisnis dari perusahaan. Ia menyebutkan implementasi TQM di Komatsu Indonesia mencakup 7 poin utama.
“Yang pertama yaitu mengenalkan dan mensosialisasikan strategi dan target-target perusahaan mulai dari visi, misi, tujuan, strategi berjangka (pendek, menengah dan jangka panjang), kebijakan manajemen, target per divisi hingga penteapan target per individu di perusahaan,” kata Rofiur.
Implementasi TQM yang kedua yakni menciptakan nilai-nilai baru dari sudut pandang pelanggan. Dalam hal ini Komatsu Indonesia mengembangkan produk-produk baru berdasarkan kebutuhan pelanggan dan mitra-mitra bisnis di Indonesia serta berdasar pada Poroduct Life Cycle Cost dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas mesin pelanggan.
Yang ketiga yakni manajemen dan peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan Komatsu Indonesia. Yang Keempat membangun system manajemen. “ Dalam hal ini Komatsu Indonesia mendefinisikan ulang proses operasional untuk tahap pengembangan produk hingga tahap layanan purna jual dengan membuat QASC (Quality Assurance System Chart) atau Bagan Sistem Jaminan Kualitas. QASC ini menginformasikan dua hal yakni tugas dan otoritas dari setiap divisi dan memetakan ulang koneksi antar divisi,” ujar Rofiur.
Implementasi TQM yang kelima adalah mengumpulkan dan menganalisis informasi melalui system ICT yang telah terintegrasi. Yang keenam yakni pengembangan SDM pegawai. Menurut Rofiur Komatsu Indonesia meyakini bahwa Man Power atau SDM yang memadai merupakan kunci utama bagi perkembangan perusahaan. Karenanya, sambung Rofiur, Komatsu Indonesia secara konsisten selalu melakukan pelatihan dan program pengembangan SDM untuk mengejar target bisnis.
Director PT Komatsu Indonesia, Pratjojo Dewo mangatakan melalui penerapan TQM Komatsu Indonesia melakukan perubahan bisnis dengan membuat sistem produksi yang fleksibel, sehingga mampu membangun struktur operasional yang mampu memenuhi perubahan permintaan secara cepat dan responsif. Fasilitas-fasilitas produksi yang berada di 3 lokasi (Cakung-Cilincing, KBN Cilincing, dan MM2100) dan terintegrasi (steel casting, fabrikasi, assembling, hydraulic cylinder dan remanufacturing), termasuk di dalamnya fasilitas Material Technology Center menjadi salah satu kekuatan perusahaan untuk menjalankan strategi tersebut.
Komatsu Indonesia juga mengembangkan sumber daya manusia melalui perspektif jangka panjang dengan mengidentifikasi kapabilitas setiap karyawannya untuk memenuhi tujuan dan strategi bisnis. Sebagai hasilnya, perusahaan ini telah meningkatkan market share, mengurangi angka claim hingga setengahnya, dan berhasil meningkatkan kapabilitas para karyawan sehingga mampu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk bisa mengerti kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan mengatasi perubahan.
Perusahaan yang berdiri pada 1982 ini membuat berbagai jenis alat berat konstruksi dan pertambangan seperti Buldozer, Excavator, Motor Grader dan Dumptruck beserta komponennya yang tidak hanya dipakai sendiri tapi juga diekspor sebagai salah satu base manufacturing Komatsu global.
Penulis: Abi Abduljabbar