Jakarta, TopBusiness – Emiten properti yang baru melantai di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini, PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) ternyata sahamnya hingga kini masih disuspensi atau dihentikan sementara otoritas Bursa. Hal ini terjadi karena saham perseroan melaju terlalu kencang.
Untuk itu, manajemen POSA meminta BEI agar mau membuka suspensi, sehingga bisa kembali ditransaksikan dan diperdagangkan di pasar modal. Hal ini usai perseroan menggelar paparan publik insidentil.
“Kami akan memberikan laporan kepada bursa mengenai pertemuan hari ini. Saya sih berharap jangan lama-lama (disuspensi),” jelas Direktur Utama POSA, Johardy Lambert, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Seperti diketahui, pada 8 Agustus lalu, BEI mensuspensi perdagangan saham dan Waran Seri I POSA di pasar regular dan pasar tunai. Dan sebelumnya pada 31 Juli lalu juga saham POSA dan POSA-W juga disuspensi yang kemudian dibuka pada 2 Agustus lalu.
Suspensi ini, menurut BEI, lantaran terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan atas saham POSA dan POSA-W, sehingga perlu dilakukan cooling down.
BEI juga waktu itu meminta investor dan calon investor mencermati aksi korporasi dan keterbukaan informasi perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi.
POSA sendiri mulai ditransaksikan di pasar sejak tercatat di BEI pada 10 Mei 2019 lalu. Memang sempat mengalami penguatan hingga 114,66% pada perdagangan Selasa (16/7/2019) itu dari harga perdana (IPO) yang hanya Rp150 per saham.
Tak hanya itu, saham perseroan yang kabarnya juga dikantongi Michael Riady, generasi ketiga konglomerasi bisnis Grup Lippo itu bahkan pernah mencapai harga tertinggi di Rp 755/saham atau naik 403,33% dari harga IPO tersebut.
“Jadi aiknya harga saham POSA ini sepenuhnya karena mekanisme pasar saja
Ini (kenaikan tinggi) di luar kendali manajemen,” kilah dia.
Makanya, untuk mengembalikan kepercayaan investor, pihaknya akan fokus memperbaiki kinerja perseroan.
“Kami konsentrasi ke fundamental untuk menjadi lebih baik, harapannya harga saham akan meningkat lagi,” harap dia.
Secara kinerja, performa POSA sendiri belum terlalu menggembirakan. Hingga akhir tahun lalu, hanya mengantongi pendapatan sebesar Rp58,17 miliar atau turun 21,69% dibandingkan periode Oktober 2017 yang mencapai Rp 74,29 miliar.
Bliss Properti Indonesia merupakan emiten pengelola pusat perbelanjaan seperti Ambon City Center dan beberapa pusat perbelanjaan lainnya di kota-kota seperti Ponorogo (Jawa Timur), Lombok (NTB), Tanjung Pinang (Kep. Riau) dan Jambi.
Penulis: Tomy