Jakarta, TopBusiness – Dalam rangka realisasi pencapaian target produksi lifting minyak dengan patokan pada APBN 2019 sebesar 775.000 barel per hari dan gas 1,250 juta barel setara minyak per hari. Untuk pencapain target tersebut Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan sinergi dan menjalin kerja sama yang baik dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan para subkontraktor (vendor).
Pencapaian target produksi migas untuk mendorong peningkatan perekonomian nasional tentunya perlu diikuti tumbuh kembang kapasitas nasional yang baik. Akan tetapi tantangan besar industri migas ini tidak kecil, di tengah dinamika perekonomian global, serta perang dagang China dan Amerika terus berimbas ke Indonesia, serta belum stabilnya harga migas dunia.
SKK Migas sebagai wakil pemerintah dalam pengelolaan kegiatan usaha hulu migas, mendorong KKKS agar kapasitas nasional dalam kegiatan usaha hulu migas dapat terutilisasi secara optimal.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisa Biaya SKK Migas Widi Santuso pada saat membuka Vendor Day wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) 2019 menegaskan, sinergi berbagai pihak merupakan sebuah kunci kesuksesan dalam mengembangkan industri migas.
“Ini merupakan kesempatan bagi para vendor lokal untuk dapat juga melihat opportunity di KKKS lain, serta dengan terbukanya kesempatan atas perubahan batas tender menjadi di bawah 10 miliar di daerah. Opportunity yang telah diberikan oleh SKK Migas ini agar ditangkap dan disikapi dengan melengkapi kemampuan dan meningkatkan keahlian diri sehingga mampu memberikan delivery, quality, dan price yang kompetitif”, tegas Widi Santuso.
Kegiatan Vendor Day yang pada tahun 2019 mengangkat tema “Sinergi KKKS dan Vendor Lokal Untuk Mengoptimalkan Efisiensi Operasi dan Kapasitas Nasional dalam Mendukung Keandalan Operasi Hulu Migas Di Jabanusa”. Ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan SKK Migas bersama KKKS. Vendor Day 2019 Jabanusa diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 9-10 Oktober 2019 di Harris Hotel & Convention Malang dalam bentuk konferensi, focus group discussion (FGD), business forum, dan booth coaching clinic.
“Hubungan antara KKKS dengan Vendor tidak hanya antara pemberi kerja dan pencari kerja, namun juga merupakan mitra kerja, dimana KKKS turut membina vendor melalui pembimbingan pemenuhan persyaratan K3LL, kualifikasi teknis, dan pengelolaan bisnis yang efisien,” jelas Widi dalam sambutannya.
Kegiatan Vendor Day hari pertama menghadirkan narasumber dan tamu yang menyampaikan highlight, tantangan, terobosan, dan wawasan bagi para peserta dan dilanjutkan dengan diskusi tanya-jawab untuk menyamakan persepsi dan memberikan solusi untuk menjawab tantangan kegiatan pengelolaan rantai suplai hulu migas di wilayah Jabanusa. Sedangkan pada hari kedua telah dilakukan serangkaian materi workshop yang membahas Contractor Safety Management System guna meningkatkan kualitas kinerja keselamatan vendor, penyegaran kembali atas pedoman tata kerja nomor 007 Revisi 04 untuk memperbaharui pengetahuan vendor dalam mencermati pelaksanaan pengadaan barang dan jasa hulu migas, Centralized Integrated Vendor Database sebagai salah satu aplikasi wajib bagi para vendor dalam mengikuti tender KKKS, serta tata cara perhitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hulu migas oleh Tim Sucofindo sehingga para vendor memiliki persepsi yang sama dalam menilai kemampuan TKDN yang dimilkinya.
SKK Migas juga mendorong dalam pengembangan suatu iklim persaingan usaha yang sehat sehingga secara khusus mengharapkan peran serta peran vendor turut dalam pengawasan proses pengadaan barang dan jasa pada KKKS. Celah kontrak antara KKKS dengan Vendor maupun kebijakan SKK Migas yang belum tepat agar dicermati bersama sekiranya agar aturan dan kebijakan tersebut dapat mendukung optimalisasi kapasitas nasional ini.
albarsyah