Jakarta, TopBusiness – PT Pupuk Indonesia selaku holding BUMN pupuk di Indonesia memiliki tugas untuk mengkoordinasikan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan CSR yang dijalankan oleh anak usaha perseroan.
Dengan koordinasi tersebut membuat program-program PKBL dan CSR yang dilakukan anggota holding sekarang bisa lebih efisien, efektif, transparan, ada kepastian hukum serta dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
“PI mengarahkan anggota holding untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kompetensi usaha mikro, sehingga menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri,” ujar Winardi Sunoto, direktur SDM dan Tata Kelola PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam sesi Presentasi dan Wawancara Penjurian TOP CSR Awards 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020).
PT Pupuk Indonesia (persero) merupakan induk lima BUMN pupuk yakni PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, dan PT Pupuk Iskandar Muda. PT Pupuk Indonesia juga memiliki anak usaha terkait pangan dan energi seperti Mega Eltra, Rekayasa Industri (Rekind), Pupuk Indonesia Logistik, Pupuk Indonesia Energi, dan Pupuk Indonesia Pangan.
Menurut Winardi, sasaran pmplementasi Program Kemitraan ini adalah pelaku UKM, dengan sektor kegiatan usahanya meliputi industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan jasa. Sedangkan cakupan Program Bina Lingkungan meliputi pemberian bantuan bencana alam, pendidikan/pelatihan, peningkatan kesehatan, sarana dan Prasarana Umum, Sarana Ibadah, Pelestarian Alam dan pengentasan kemiskinan.
Realisasi dana untuk Program CSR dan PKBL yang digelontorkan oleh seluruh anggota holding PI pada tahun 2019 mencapai Rp 220,627 miliar (unaudited). Dana itu terbesar dialokasikan untuk Program Kemitraan mencapai Rp 114,189 miliar, sedangkan sisanya terbagi untuk Program Bina Lingkungan Rp 43,415 miliar dan Program CSR Rp 43,02 miliar.
“Dampak positif PKBL ini adalah meningkatkan kesejateraan masyarakat di sekitar perusahaan, menurunnya tingkat pengangguran, kondisi sosial masyarakat sekitar perusahaan membaik serta kegiatan operasional perusahaan berjalan lancar, sehingga dapat meningkatkan kontribusi negara,” kata Winardi.
Program Unggulan
Winardi menjelaskan, ada sejumlah program-program PKBL atau CSR unggulan yang dilakukan oleh PI. Pertama dalah pemberian beasiswa pendidikan. Dengan beasiswa ini bisa memberikan kesempatan siswa-siswi berprestasi kurang mampu yang berada di Palembang, Cikampek, Gresik, Bontang, dan Aceh yang untuk melanjutkan sekolah SD, SMP, Perguruan Tinggi, maupun pendidikan keaksaraan dan pendidikan kesetaraan paket ABC.
Program PKBL lainnya adalah Keramba Jaring Apung (KJA). Ini merupakan program pemberdayaan masyarakat pesisir di Bontang, Kalimantan Timur dengan menyelaraskan misi pemkot setempat melalui program creating shared value (CSV) berupa program budidaya ikan kerapu dan lobster dalam KJA.
Di Bontang, PI juga memiliki program unggulan Terumbu Buatan. Ini merupakan Program Pelestarian Ekosistem Laut melalui Rehabilitasi Terumbu Buatan di daerah pesisir Bontang. “Kegiatannya meliputi pembuatan terumbu, pelatihan (capacity building) dan terumbu buatan dalam bentuk kubus dan rumah ikan,” katadia.
PKBL unggulan PI lainnya adalah Bank Sampah. Bank sampah ini lebih berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat di sekitar Cikampek untuk turut aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Pihaknya menerima sumbangan sampah dari masyarakat untuk dikumpulkan dan dipisahkan antara sampah organik dan organik.
“Beberapa anggota masyarakat bahkan berhasil menjadi pengusaha dengan memanfaatkan sampah yang dapat didaur ulang,” ujar Winardi.
PI juga memiliki program unggulan Industri Sapi. Ini merupakan kegiatan pemberdayaan peternak melalui pembibitan sapi dan penggemukan, serta menjadi tempat edukasi tentang peternakan sapi di wilayah Lamongan. “Sasarannya di daerah itu menjadi sentra pembibitan, penggemukan dan edukasi peternakan sapi,” kata dia.
PKBL unggul lainnya adalah Ma’rifah Herbal yang dilakukan dengan memanfaatkan lahan tidur untuk budidaya tanaman obat di sekitar Bontang. Di sini ada pemanfaatan kompos dari daun, pemberdayaan perempuan. Dengan adanya program ini, ibu rumah tangga mendapatkan pekerjaan tambahan dan menciptakan SDM yang kompeten.
Ada lagi PKB unggulan dari PI, yakni pengadaan sarana air bersih melalui Program Hidup Bersama “Tirta Jaya”. Program ini membantu masyarakat untuk mendapatkan akses air minum bersih dengan harga murah di daerah Banyuasin. “Harga air isi ulang Tirta Jaya ini cukup terjangkau sehingga jumlah penerima manfaat meningkat dan masyarakat tidak menggunakan air sungai atau air hujan lagi,” tuturnya.
PKBL lainnya adalah Kampung Berdaya Ramah Disabilitas. Program yang dilakukan di wilayah Bontang ini untuk kemandirian anak berkebutuhan khusus (ABK). Para ABK ini didorong agar mereka berwirausaha. Dengan program ini, ABK mendapatkan lingkungan yang inklusif selain juga derajat kesehatan ABK terpantau secara rutin.
Program Kampung Berdaya Disabilitas ini merupakan pengembangan dari Kampung Malahing yang cukup berhasil dilakukan oleh PT Pupuk Kaltim di Bontang. Kampung Malahing adalah sebuah kampung nelayan di tengah pantai yang dihuni sekitar 250 jiwa atau sekitar satu rukun tetangga (RT).
Awalnya atau sekitar tahun 2012, PT Pupuk Kaltim hanya melakukan pembinaan kepada masyarakat Kampung Malahing dari sisi ekonomi, melalui budidaya rumput laut. Kemudian berkembang ke bidang lain seperti pendidikan, kesehatan, bantuan infrastruktur pendukung di kampung tersebut seperti pengadaan listrik dan lainnya.
“PKBL ini yang membuat PT Pupuk Kaltim memperoleh proper emas dari Kementerian Lingkungan Hidup,” uja Winardi.
PKB unggulan lainnya adalah Pelestarian Songket. Dalam program ini, PI melakukan sosialisasi pewarna limbah songket, serta penanganan pewarna limbahnya di wilayah Palembang. Pihaknya juga memberi pelatihan pemahiran pencungkitan, pencelupan benang songket, desain songket, modifikasi songket, serta pemanfaatan bahan sisa. Ada juga bantuan pemasaran produk dan pendampingan hak paten.
PI juga memiliki Program Putri Eceng di wilayah Cikampek, Jawa Barat. Para pengrajin eceng gondok yang tergabung dalam “PUTRI ECENG” memiliki tekad menyulap eceng gondok yang kerap dianggap sampah dan memenuhi sungai-sungai menjadi handcraft menarik dan bernilai tinggi.
Program lainnya adalah Penanaman Mangrove di sejumlah area di dekat pabrik PI. Di Bontang, PI melakukan program konservasi dan diversifikasi Mangrove. PI juga melakukan penataan tempat eduwisata di wilayah Gresik serta kegiatan pembibitan, perawatan dan penanaman mangrove atau penanaman ulang (restorasi) mangrove.
“Kami juga membantu pembangunan sarana dan prasarana program seperti pembangunan rumah pembibitan mangrove, gazebo, jembatan, serta toilet di lokasi pembibitan,” tutur Winardi.
Fotografer: Rendy MR/TopBusiness