Jakarta, TopBusiness – Center Of Excellence tak sekadar menjadi jargon perusahaan. Badak LNG sebagai perusahaan tambang gas yang berproduksi di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) benar-benar mewujudkannya dalam setiap kegiatan operasional perusahaan, termasuk dalam kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Bernaung di bawah bendera PT Badak Natural Gas Liquefaction (NGL), Badak LNG pada 2009 dinobatkan sebagai perusahaan LNG pertama di dunia yang berhasil meraih ISRS Level 8.
ISRS atau International Sustainability Rating System adalah suatu sistem internasional yang dikembangkan oleh Det Norske Veritas (DNV) untuk mengukur, meningkatkan, dan mendemonstrasikan kinerja organisasi/perusahaan dalam bidang safety, health, environment, security, quality, dan business.
Kini, Badak LNG menjadi tempat belajar atau benchmarking perusahaan lain dalam pelaksanaan program sutainability dan sebagai referensi dalam penyusunan ISRS Series 9.
Program-Program CSR Badak LNG juga mendapat pengakuan dari pemerintah, khusunya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan diperolehnya Proper Emas sebanyak 9 kali berturut-turut. Tak hanya itu, hasil studi menyebutkan bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kepada Badak LNG mencapai nilai 83,75 yang berarti Kinerja Pelayanan Sangat Baik.
Keberhasilan itu tak terlepas dari tiga strategi CSR yang dijalankan perusahaan untuk mewujudkan bisnis yang berkelanjutan. Ketiganya adalah penerapan sustainability development goals (SDGs), external engagement, dan Creating Share Value. Dalam pelaksanaannya, implementasi CSR Badak LNG selalu berpedoman pada Kebijakan CSR perusahaan, ISO 26001, dan SDGs.
“Penerapan external engagement ini untuk menangkap masalah dan potensi di masyarakat. Bentuk kegiatannya antara lain Musrenbang, Social Mapping, Forum CSR, dan Focus Group Discussion (FGD). Setelah itu baru keluar licence to operate, sehingga operasional kami no conflict and no complain,” kata Bambang Eko Wibisono, manager CSR & external relations Badak LNG dalam sesi Presentasi dan Wawancara Penjurian TOP CSR Awards 2020 di Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Implementasi Program CSR di Badak LNG tertata cukup baik, mulai dari Sistem Perencanaan, Sistem Pelaksanaan, Sistem Monitoring, Sistem Evaluasi, dan Sistem Pelaporan sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang rapi.
Secara rinci, Program CSR Badak LNG ada 22 jenis.
1. Bontang Kuala Ecotourism
2. Selangan City
3. Kampung Asimilasi
4. Industri Mikro Pesisir
5. Kampung Masdarling
6. Budidaya Ikan Air Tawar (lele)
7. Budidaya Jamur Tiram
8. Ternak Mandiri
9. Pembibitan Pohon Ulin
10.Sertifikasi Juru Las Migas (Ikatan Welder Bontang )
11.Bengkel Otomotif (ITOB)
12.Mangrove Eco Mode (Batik Etam )
13.Konservasi Mangrove (Mangrove information Center & Kebun Ovata )
14. Budidaya Ikan Kerapu
15. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
16. Budidaya Kepiting Bakau
17. Pendampingan Komunitas Tata Busana
18. Rumah Kreatif
19. Hidroponik & Toga
20. Beable Enterprise (SLBN Bontang)
21. Wisata Dayak Bontang (WISDABO)
22. Infrastruktur, Charity, dan Capacity Building (BAFCO & LNG Academy).
Dari 22 program tersebut, ada lima program CSR unggulan dari Badak LNG. Pertama adalah Kampung Masdarling. Kegiatan CSR di kampung ini antara lain penyaluran ban limbah non B3, pelatihan pembuatan kerajinan dari limbah, penyaluran bibit tanaman, menyediakan batako dari limbah insulasi, serta sebagai pihak pengelola limbah non B3. “Ini masuk program unggulan Badak LNG tahun 2019 yang membuat kami mendapat Proper Emas,” kata dia.
Program CSR unggulan yang kedua adalah Bontang Kuala Ecotourism (Pelestarian Pesisir Bontang). Di kawasan ini, Badak LNG melakukan perbaikan sarana pendukung Bontang Kuala Ecotourism, pelatihan pengelolaan wisata untuk masyarakat, pembangunan homestay MASYARAKAT KREATIF PESISIR (MASKAPEI).
Program CSR unggulan ketiga adalah Kampung Asimilasi. Di kampung ini, Badak LNG mendorong pengolahan limbah drum non B3, pelatihan akuaponik dan hidroponik, pelatihan budidaya lele, pelatihan pembuatan furniture limbah drum, serta menyediakan narasumber pelatihan.
Untuk dua program unggulan CSR lainnya adalah Kampung Selangan City dan Industri Mikro Pesisir.
Menurut Bambang, program-program CSR tersebut terbukti memberikan manfaat baik secara ekonomi, sosial dan lingkungan sekitar. Secara ekonomi ada peningkatan pendapatan kelompok masyarakat terutama melalui program Pengembangan Pariwisata dan Industri Mikro Berbasis Masyarakat.
Manfaat secara sosial adalah adanya pertumbuhan institusi sosial baru yang ditunjukkan dari adanya peningkatan dari 45 kelompok menjadi 48 kelompok pada tahun 2019. “Selain itu, ada penurunan permasalahan sosial seperti pengangguran, kenakalan remaja, budaya kontraproduktif setelah ada program CSR kami,” ujar Bambang. .
Sedangkan manfaat dari sisi lingkungan adalah menurunnya kerusakan lingkungan. Kecuali itu, pelestarian ekosistem melalui program Kampung Masdarling, Kampung Asimilasi, Pencacah Plastik, Konservasi Mangrove dan Terumbu Karang.
Mengenai dukungan top management terhadap kegiatan CSR perusahaan, Bambang menilai bahwa dukungan mereka sangat besar. Top management memberi arahan, masukan dan terlibat aktif dalam kegiatan CSR. Mereka juga memastikan bahwa program CSR harus selaras dengan visi, misi dan strategi bisnis perusahaan. “Top management memiliki komitmen tinggi dalam mendukung atau menyetujui dana dan program CSR,” kata Bambang.
Fotografer: Rendy MR/TopBusiness