Jakarta, TopBusiness – Emiten pengembang properti papan atas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) terus menorehkan kinerja positif. Hal ini tercermin dari laporan keuangan yang sudah diaudit milik perseroan untuk tahun buku 2019 lalu itu.
Ditilik dari kinerja perseroan, untuk total pendapatan usaha per akhir 2019 lalu mencapai Rp7,08 triliun atau meningkat dari periode sebelumnya secara tahunan (year on year) di angka Rp6,62 triliun. Peningkatan pendapatan ini juga ternyata diiringi dengan beban pokok penjualan yang juga meningkat menjadi Rp2,01 triliun dari sebelumnya di angka Rp1,87 triliun secara yoy.
Menurut Dirketur Utama BSDE, FX Ridwan Darmali, dengan kondisi itu maka posisi laba kotor perseroan sebanyak Rp5,06 triliun atau naik dari Rp4,75 triliun secara yoy. Sedang untuk laba sebelum pajak di angka Rp3,16 triliun atau meningkat drastis dari sebelumnya sebesar Rp1,76 triliun. Dengan beban pajak perseroan sebesar Rp35,02 miliar atau lebih kecil dari sebelumnya di angka Rp58,20 miliar.
“Dengan begitu, maka laba tahun berjalan perseroan mencapai Rp3,13 triliun atau naik signifikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,70 triliun,” tutur Ridwan seperti dikutip dari laporan keuangan 2019, di Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Kenaikan dari laba perusahaan Grup Sinarmas itu juga ikut mengatrol dari posisi laba per saham perseroan yang juga ikut naik menjadi Rp147 per saham dari sebelumnya di angka Rp67,43 per saham.
Sementara untuk posisi total asset perseroan mencapai Rp54,44 triliun juga meningkat dari Rp52,11 triliun (yoy. Dengan komposisi aset lancar sebanyak Rp24,25 triliun atau naik dari tahun sebelumnya di Rp20,94 triliun. Sementara aset tidak lancar mencapai Rp30,18 triliun atau menurun dari tahun sebelumnya di angka Rp31,15 triliun.
Kinerja positif lainnya tercermin dari posisi liabilitas perseroan yang ikut menurut. Tercatat, di akhir 2019 itu mencapai Rp20,89 triliun atau menurun dari sebeumnya di angka Rp21,81 triliun. Dan bagusnya, komposisi liabilitas jangka pendek lebih sedikit ketimbang liabilitas jangka panjang.
Untuk liabilitas jangka pendek itu sebesar Rp6,15 triliun atau menurun sedikit dari Rp6,23 triliun (yoy). Sedang untuk liabilitas jangka panjang mencapai Rp14,73 triliun, juga menurun sedikit dari sebelumnya Rp15,58 triliun (yoy).
Sementara jumlah ekuitas perseroan mencapai Rp33,54 triliun atau meningkat dari Rp30,28 triliun di tahun sebelumnya. Dan total libilitas dan ekuitas mencapai Rp54,44 triliun. Kondisi itu menunjukkan posisi debt to equity ratio (DER) masih positif.
Sementara untuk posisi cashflow juga masih kuat. Tercatat, untuk kas dan setara kas di akhir tahun 2019 sebesar Rp6,86 triliun dari sebelumnya di angka Rp8,13 triliun (yoy). Sementara kas dan setara kas awal tahun Rp8,13 triliun dari sebelumnya Rp5,79 triliun. Hal ini salah satunya dipicu perubahan kurs mata uang asing sebesar Rp46,47 miliar melonjak dari sebelumnya Rp18,72 miliar.
Sebagai informasi, saat ini perseroan masih memasarkan produk-produk property andalanya yakni proyek yang telah berjalan seperti klaster Mozia, Savia, Greenwich, Vanya Park, FleekHauz, Nava Park dan Zora di BSD City serta dari Taman Banjar Wijaya dan Grand City Balikpapan