Jakarta, TopBusiness – PDAM Tirta Sakti beroperasi di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi berdiri pada 5 Oktober 2020. Badan Hukum BUMD adalah Perusda, dengan bidang usaha menyediakanair bersih. Tujuan yang ingin dicapai adalah Penyehatan Masyarakat Kabupaten Kerinci.
Andi Tri Putra S.T., Direktur Utama PDAM Tirta Sakti mengatakan bahwa PDAM yang dipimpinnya ini memiliki visi untuk “Mewujudkan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci dengan Pelayanan Prima dan meningkatkan Pendapatan yang di dukung Tenaga Kerja yang Profesional.”
Dalam sesi wawancara dengan Dewan Juri TOP BUMD Awards 2019 yang dilakukan dengan video conference antara Jakarta dan Jambi pada 30 Maret 2020, ia menjelaskan bahwa misi PDAM Tirta Sakti adalah pertama, memberikan pelayanan prima dengan berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Kedua, meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan bermoral tinggi. Ketiga, meningkatkan sumber pendapatan dan efisiensi anggaran. Terakhir, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan memberikan kontribusi ke pendapatan daerah.
Fase Perkembangan
Perkembangan PDAM ini secara garis besar dibagi menjadi lima periode, yaitu: Pertama, tahun 1983-1990 dengan target program mengenalkan air bersih kepada masyarakat. Di masa awal ini baru ada 2 Instalasi Kota Kecamatan (IKK) yaitu, Sungai Penuh dan Semurup;
Kedua, tahun 1991-2000, pembangunan sarana dan prasarana. Pada periode ini dibangun 6 Instalasi Kota Kecamatan (IKK). IKK Siulak, IKK Hiang, IKK Pulau Tengah, IKK Tamiai, IKK Kayu Aro, dan IKK Lempur;
Ketiga, 2001-2010, pengembangan cakupan pelayanan, dengan membangun IKK Kumun Debai, dan IKK T. Kampung;
Keempat, 2011-2015, pengembangan dan penyehatan perusahaan, membangun IKK Bukit Tengah, IKK Gunung Tujuh, IKK Danau Kerinci, dan IKK Batang Merao;
Kelima, 2016-2020, melanjutan periode sebelumnya.
Deskripsi Masalah
Dalam kesempatan ini juga, Andi menguraikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapinya, antara lain belum optimalnya sarana yang sudah dibangun, tingkat kehilangan air/kebocoran distribusi masih cukup tinggi yaitu 50%, besarnya piutang/tunggakan konsumen yaitu Rp 2,7 miliar, biaya operasional yang tinggi, banyaknya pembangunan IPAS desa, anggaran sarana, prasarana dan teknologi masih rendah, kurangnya kualitas SDM karyawan, dan belum optimalnya peran pemimpin.
Inovasi Manajemen
Untuk menyelesaikan masalah yang banyak, dan sudah berlangsung lama itu, manajemen PDAM Tirta Sakti menggunakan kerangka teoritis yaitu, harus melibatkan 4 aspek yaitu kepemimpinan, inovasi, sinergi, pendapatan. Inilah yang digunakan untuk menjalankan inovasi manajemen.
Andi menjabarkan kerangka teoritis itu dalam garis besar, pertama, untuk dapat membuat PDAM Tirta sakti maju dan sehat, yang harus segera mungkin dilakukan adalah memperbaiki manajemen PDAM baik dari aspek teknik maupun aspek keuangan
Kedua, peran penting pimpinan dalam hal bimbingan, pembinaan dan pengawasan dalam rangka mengupayakan peningkatan kinerja.
Ketiga, dibutuhkan kepemimpinan yang inovatif dan mampu mensinergikan potensi, sumber daya dan kepentingan daerah.
Penulis: Teguh Imam Suyudi