Jakarta, TopBusiness – PT BPD KALTIM KALTARA atau Bankaltimtara memiliki kepuasan tersendiri atas kinerja operasional yang dilakukan sepanjang tahun lalu. Sebab, mampu mendekatkan diri dan memberikan layanan yang nyaman terhadap nasabah melalui sistem aplikasi teknologi informasi (TI).
Plt. Dirut, Muhammad Yasin, saat sesi wawancara dan pendalaman di hadapan dewan juri dalam event penjurian TOP BUMD Awards 2020 yang berlangsung secara online melalui aplikasi join zoom meeting, Kamis (16/04/2020) menyatakan perasaan bangga atas kinerja operasional sehubungan penerapan TI. “Yang sangat membanggakan adalah kita sudah mendukung program pemda dalam rangka implementasi transaksi non tunai,” ujarnya.
Lantas dia pun menyatakan beberapa upaya yang telah dilaksanakan dalam pengembangan TI. “Ini yang sudah kita laksanakan, antara lain, SP2D online ke suluruh Pemda, Kabupten/Kota di Kaltim dan Kaltara,” tuturnya.
SP2D online merupakan aplikasi yang digunakan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) dalam melakukan pembayaran – pembayaran kepada mitra yang diproses secara non tunai.
Selain itu, lanjutnya, ada aplikasi SIBOS, yang mana perseroan adalah salah satu pilot project dan merupakan program dari kementerian pendidikan nasional, bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Aplikasi Sistem Informasi Bantuan Operasional Sekolah (SIBOS) merupakan aplikasi yang digunakan oleh sekolah-sekolah dalam melakukan pembayaran secara non tunai kepada mitra sekolah serta untuk mempermudah melakukan monitoring penggunaan dana BOS.
“Kita merupakan BPD pertama yang live SIBOS. Kemudian, di 2020 ini juga kita sudah mendapat ijin internet banking dan mobile banking dan CMS. Saya kira itu yang sangat kita syukuri dan bisa dilaksanakan pada tahun 2019 dan 2020,” ungkapnya.
DG Bankaltimtara merupakan rangkaian e-channel yang dimiliki oleh Bankaltimtara dalam memberikan kemudahan bertransaksi bagi nasabah yaitu meliputi SMS banking, mobile banking, dan internet banking.
Cash Management System (CMS) merupakan layanan teruntuk nasabah korporasi atau badan usaha dalam memudahkan dalam bertransaksi finansial maupun monitoring transaksi perusahaan melalui secara realtime online.
Lebih membanggakan lagi bahwa aplikasi tersebut dibangun melalui inovasi dan kreasi pegawai sendiri. “Kita bangun dengan sumber daya yang ada, tenaga-tenaga programer kami dan kami tidak mengunakan penyedia jasa dari pihak eksternal karena ada beberapa biaya yang bisa kita hemat. Saya kira itu juga yang cukup membanggakan kami,” pungkasnya.