Jakarta, TopBusiness – Emiten pertambangan batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengaku masih optimistis pandemi Covid-19 tak berkepanjangan. Setidaknya hingga Juli 2020 nanti bakal lebih baik. Apalagi saat ini di beberapa negara juga sudah terjadi kelonggaran kebijakan lockdown, sementara di banyak daerah di Indonesia juga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah mulai longgar.
Untuk itu, perseroan tak akan merevisi target kinerja operasional di tahun ini, baik itu target produksi, penjualan, termasuk alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang mencapai Rp4 triliun.
Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin mengatakan, pertimbangan ini diambil seiring dengan optimisme PTBA akan meredanya wabah Covid-19. Arviyan optimistis kondisi pandemi ini akan bisa diatasi pada Juli mendatang.
Selain itu, beberapa wilayah juga telah melakukan pelonggaran PSBB dan sudah banyak negara yang memulai kembali aktivitas ekonomi. Kegiatan operasional PTBA pun masih berjalan normal dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan.
“Sehingga di semester kedua ini kami bisa melakukan kegiatan produksi dan penjualan untuk menambal kekurangan di dua bulan belakangan akibat pandemi,” tandas Arviyan saat video conference usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Sedari awal, perseroan sendiri menargetkan produksi batubara sebesar 30,3 juta ton untuk tahun 2020 atau naik 4% dari realisasi tahun sebelumnya yang sebesar 29,1 juta ton. Selain itu, target angkutan pada 2020 dipatok menjadi 27,5 juta ton atau meningkat 13% dari realisasi angkutan kereta api pada tahun 2019 sebesar 24,2 juta ton.
Dari sisi penjualan, perseroan menargetkan bisa meningkatkan penjualan menjadi 29,9 juta ton. Target volume penjualan ini meningkat 8% dari realisasi penjualan batu bara pada tahun 2019 sebesar 24,7 juta ton. Target ini terdiri dari penjualan batubara domestik sebesar 21,6 juta ton dan penjualan batubara ekspor sebesar 8,3 juta ton.
Termasuk juga perseroan masih mempertahankan alokasi capex sesuai dengan rencana awal, yakni Rp4 triliun. Beberapa proyek PTBA sejauh ini tetap dilanjutkan seperti gasifikasi batubara hasil kerja sama dengan Air Products pun masih terus bergulir atau pun proyek hilirisasi.
“Gasifikasi tetap diteruskan yang juga merupakan bagian transformasi bisnis PTBA. Saat ini kami sedang mempertajam kajian untuk selanjutnya akan melakukan tender. Makanya capex Rp4 triliun itu tak akan direvisi. Karena semua rencana proyek tak ada penundaan. Karena ini terkait masa depan PTBA. Cuma memang penggunaannya itu kita sedang efisienkan, tapi belum ada rencana untuk revisi capex,” terang dia lagi.
Dirinya yakin, meski pandemi masih berlangsung, komoditas batubara ini tetap dibutuhkan sebagai bahan bakar sektor kelistrikan baik di Indonesia maupan negara lain. Makanya, perseroan sudah antisipasi baik dalam hal operasional dengan protocol covid-19 ini. “Termasuk juga anitsipasi terkait dengan penurunan harga, permintaan produk, dan sejauh ini kami juga sudah punya bisnis plan atau plan B jika nanti ada pemburukan dari Covid ini,” pungkas Arviyan.
Foto: istimewa