Jakarta, TopBusiness – Di tengah merebaknya Pandemi Covid-19, PT Rekayasa Industri (Rekind) berprinsip memegang teguh komitmen, dedikasi, inovasi dan profesionalismenya dalam setiap penugasan yang diberikan.
Meskipun begitu, perusahaan jasa industri di bidang Engineering, Procurement, Construction dan Commisioning (EPCC) ini juga tetap mengedepankan protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai pandemi, dalam menunjang berbagai kegiatannya, baik di proyek maupun kantor pusat.
“Prinsip ini kami pegang teguh sebagai langkah menjawab tantangan di bidang EPCC dewasa ini yang semakin kuat, terutama di tengah mewabahnya Covid 19. Rekind berkomitmen untuk terus melahirkan karya-karya terbaiknya sebagai wujud agen pembangunan bangsa di bidang teknologi rancang bangun,” tegas Direktur Utama Rekind, Yanuar Budinorman, disela-sela syukuran peringatan HUT ke-39 Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) tersebut, di Kantor Operasionalnya, Kalibata, Jakarta Selatan (12/8).
Rekind, lanjut Yanuar Budinorman, tetap berpegang teguh untuk selalu menjaga integritas kerja dan terus mencari celah inovasi guna meningkatkan nilai tambah dalam setiap pekerjaan yang dipercayakan kepada Rekind.
“Dengan dukungan kualitas dan kompetensi seluruh karyawan, saya yakin Rekind mampu menghadapinya dan cepat beradaptasi terhadap dinamika perubahan dan perkembangan yang terjadi,” ungkap peraih penghargaan CEO Talent Development Terbaik dua kali berturut-turut (2019 dan 2020) di ajang Anugerah BUMN Award dan penerima penghargaan Top Leader on CSR Commitment di Top CSR Award 2020 tersebut.
Peringatan HUT Rekind ke-39 ini digelar dengan sederhana secara virtual. Diikuti oleh seluruh jajaran Direksi Rekind, Anak Perusahaan, seluruh jajaran Komisaris Rekind dan Bakir Pasaman Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) yang baru serta seluruh karyawan Rekind.
Meskipun sederhana, dalam kegiatan HUT kali ini Rekind juga menggelar sejumlah rangkaian kegiatan lomba secara virtual dan webinar tentang tata nilai perusahaan, termasuk pemberian penghargaan kepada karyawan teladan, pengabdian selama 10, 15 dan 25 tahun. Selain itu perusahaan juga memberikan santunan kepada ratusan anak-anak yatim piatu di lingkungan Kantor Operasional Rekind.
Selama 39 tahun mengabdi kepada bangsa dan negara, Rekind mampu menyelesaikan 146 proyek pembangunan fasilitas produksi di bidang Minyak dan Gas Bumi (Migas), Petrokimia, Mineral, Infrastruktur dan Pembangkit Listrik baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Petrokimia merupakan unit bisnis yang pertama kali berdiri di Rekind, dari total 14 Pabrik Pupuk Urea yang terdapat di Indonesia, 9 di antaranya dibangun Rekind. Kesembilan Pabrik tersebut adalah Asean Aceh Fertilizer Plant, POPKA Urea IV, Pabrik Pupuk Kaltim-3, Pabrik Pupuk Kaltim-4, Pabrik Pusri IB, Pabrik Pusri IIB, Kujang IB, Pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) 1, dan Pabrik PIM 2. Proyek Petrokimia di lingkup Asia Pasifik di antaranya adalah Asean Bintulu Fertilizer, Brunei Methanol, Pabrik Sabah Ammonia Urea (Samur, Malaysia) dan NPK Fertilizer Malaysia.
“Kemampuan Rekind tidak hanya sebatas di satu sektor industri saja, tapi juga memiliki kemampuan yang kompleks untuk membangun dan mengembangkan proyek-proyek besar seperti pabrik pupuk, pabrik gula, pabrik biofuel, kilang minyak dan gas (migas) beserta fasilitasnya serta pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), ” tandas Yanuar Budinorman.
Dalam pengerjaan proyek-proyek strategis, Rekind kerap bekerjasama dengan sejumlah perusahaan kelas dunia. Sebut saja dalam pengerjaan EPC di Proyek RDMP Balikpapan. Dalam proyek energi nasional ini, Rekind berkonsorsium dengan perusahaan asing yakni SK Engineering & Construction Co. Ltd dan Hyundai Engineering Co. Ltd.
Toyo Engineering Corp, perusahaan Jepang di bidang EPC juga pernah bekerjasama dengan Rekind dalam pembangunan Pabrik Pupuk Iskandar Muda 1, Pupuk Iskandar Muda-2, Pupuk Sriwidjaja 2B dan pembangunan Pabrik Kujang 1B.
Rekind juga pernah melenggang bersama Chiyoda Corporation untuk pembangunan Pabrik Pupuk Kaltim III dan Proyek Popka. Bersama Mitsubishi Heavy Industries (MHI), Rekind juga pernah bekerjasama untuk pembangunan Pabrik Pupuk Kaltim IV dan Proyek Sabah Ammonia Urea (Samur), di Sabah, Malaysia.