JAKARTA-businessnews.id: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mendorong masuknya investasi ke Indonesia. Kali ini, Kepala BKPM Franky Sibarani melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan (Korsel) untuk menjaring minat investasi dari investor negara tersebut. Dalam pertemuan dengan investor Korea Selatan di Seoul, Kamis 7 Mei, Franky menerima komitmen investasi senilai USD9,7 Miliar.
“BKPM bekerja sama dengan KBRI Seoul menyelenggarakan pertemuan dengan investor Korea, baik yang sudah existing berinvestasi di Indonesia maupun investor baru yang kita harapkan untuk menanamkan modalnya ke Indonesia,”jelas Franky, dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, di Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Menurut Franky, komitmen investasi yang muncul dalam pertemuan investor forum terdiri dari industri petrokimia di Banten senilai USD4 miliar, industri sintetic natural gas/gasifikasi batu bara di Provinsi Sumatera Selatan senilai USD2,8 miliar dan Provinsi Kalimantan Utara senilai USD2,79 miliar, industri sweetener (high fructose) di Jawa Timur senilai USD0,07 miliar, power plant di Jawa Timur senilai USD0,03 miliar, industri makanan ternak di Jawa Timur senilai USD 0,037 miliar, dan industri farmasi di Jawa Barat senilai USD0,02 miliar.
“Dalam pertemuan tersebut, terlihat bahwa minat investor Korea Selatan untuk berinvestasi di Indonesia cukup besar. Sebagai tindak lanjut BKPM akan terus mengawal, memfasilitasi dan menindaklanjuti minat investasi tersebut hingga menjadi komitmen dan terealisasi,” ujar Franky.
Korea Selatan merupakan salah satu negara yang paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia. Sepanjang periode 2010 sampai Maret 2015, realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia mencapai USD7,46 miliar dan menempati peringkat empat negara dengan investasi terbesar di Indonesia, setelah Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat. (endy)