Jakarta, TopBusiness—PT Beema Boga Arta, salah satu pemenang Indonesia Food Innovation (IFI) 2020, punya produk madu yang terdiri dari berbagai jenis yang memiliki keunikan rasa masing-masing, yang dipengaruhi dari sumber madu tersebut.
“Sebagai contoh, varian Java Forest merupakan madu yang kami panen dari hutan di Jawa Tengah, lalu ada juga Coffee Blossom di mana madu ini kami panen dari kebun kopi yang ada di Jawa Tengah juga. Selain itu juga ada varian Durian Blossom, Cotton Blossom, Rambutan Blosson, Cajuput Cinnamon, Black Forest, Jawa Trigona, Bee Polen, Black Garlic Honey, Detox Charcoal Honey, dan Raw Honeycomb,” sebut Fransisca Natalia Widowati, Founder PT Beema Boga Arta, dalam keterangan pers dari Humas Kementerian Perdagangan RI, kemarin malam.
Dijelaskan, keunggulan dari madu yang dipasarkannya antara lain murni, tidak dipasteurisasi, dan tanpa aditif. Sehingga kandungan vitamin, enzim, dan nutrisi yang ada pada madu, terjaga dengan baik.
“Beema Honey diproduksi langsung di alamnya masing-masing seperti di hutan atau kebun yang ada di Indonesia. Tentunya madu kami ini juga bebas dari pestisida atau bahan kimia lainnya, dan pewarna. Madu kami ini alami dan murni dari alamnya langsung,” jelas Fransisca.
Kementerian Perindustrian RI menginisiasi program Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 untuk memacu pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sektor pangan agar lebih kreatif melakukan terobosan baru. Salah satu kategori dalam IFI 2020 adalah End Product yang diikuti oleh produk-produk pangan siap konsumsi dengan berbagai inovasi.
“IFI merupakan program akselerasi bisnis bagi IKM pangan terpilih yang mempunyai inovasi produk dan atau proses dan berbahan baku utama sumber daya lokal agar siap menjadi industri pangan yang marketable, profitable, dan sustainable,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih.
Dirjen IKMA berharap, IFI 2020 dapat mengakselerasi peningkatan daya saing IKM pangan di tanah air untuk terus berinovasi sehingga kompetitif di kancah domestik hingga global. Apalagi, jumlah IKM pangan saat ini mencapai 1,86 juta unit usaha atau 43,41% dari total unit usaha IKM di Indonesia.
“IKM ini akan diberikan pendampingan lanjutan dalam bentuk coaching dan mentoring eksklusif scaling up usaha, lalu memperoleh fasilitasi sertifikasi HACCP atau sertifikat lain yang dibutuhkan dalam peningkatan daya saing serta mengikuti berbagai macam event pameran, investor matchmaking, dan fasilitasi membership e-commerce global,”paparnya.
Sumber Foto: Istimewa