Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan Kamis (04/02/2021) diperkirakan bergerak sideways.
Dalam riset harian Samuel Sekuritas Indonesia melalui samuel.co.id, di Jakarta, hari ini, memperlihatkan pasar Amerika bergerak mixed seiring dengan banyaknya investor yang memilih menunggu rilis laporan keuangan yang dijadwalkan akan dirilis dalam waktu dekat. DJIA naik 0,12% ke level 30.723, S&P500 juga naik 0,1%, sementara Nasdaq melemah 0,02%.
Indeks EIDO ditutup menguat 0,51%, sementara IHSG juga menguat 0,56% ke level 6.077,8 dengan BBNI, ASII, dan UNVR sebagai top leading movers. Net buy asing pada pasar reguler mencapai Rp218,2 miliar dan Rp4,5 triliun pada pasar negosiasi (untuk saham SIDO). Saham dengan nilai net buy asing tertinggi di pasar reguler adalah BBNI (Rp258,4 miliar), BBCA (Rp107,2 miliar), dan BRIS (Rp105 miliar) sementara net sell asing tertinggi dicatat oleh BMRI (Rp123,7 miliar), PTBA (Rp56,1 miliar), dan ADRO (Rp35,3 miliar). Sepanjang minggu ini (Senin-Rabu), IHSG telah menguat 3,67% dengan akumulasi net sell asing mencapai Rp 870,7 miliar pada pasar reguler.
Sebanyak 11.984 kasus Covid-19 baru dilaporkan pada Rabu (Selasa: 10.379) dengan 9.135 pasien sembuh (Selasa: 12.848) dan 189 meninggal (Selasa: 304). Dengan tambahan kasus baru ini, jumlah total kasus di Indonesia telah mencapai 1.111.671 kasus dengan rasio kasus ditutup sebesar 84,2% per 3 Feb 2021 (2 Feb: 84.3).
Besok (5 Feb 2021) data pertumbuhan GDP Indonesia di kuartal keempat 2020 akan dirilis. Konsensus memperkirakan pertumbuhan GDP 4Q-2020 akan naik tipis 0,7% qoq (3Q-2020: 5,05% qoq). Meski demikian, pertumbuhan secara tahunan diperkirakan masih melemah 2% (3Q-2020: minus 3,5% yoy). “IHSG hari ini kami perkirakan bergerak sideways dengan banyaknya investor yang cenderung wait and see,” demikian tertulis.
Foto: Rendy MR
