Jakarta, TopBusiness – Kontribusi perusahaan migas global ini sudah tidak diragukan lagi bagi perkembangan industri migas Indonesia. Exxon Mobil sebagai perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sudah beroperasi mencari cadangan migas serta mengeksploitasi sumber-sumber minyak dan gas di Indonesia selama 122 tahun.
Exxon Mobil yang bermarkas di Amerika Serikat ini merupakan perusahaan migas yang masuk The Big Five (lima besar) dunia. Raksasa migas ini mulai berinvestasi di Indonesia sejak tahun 1979 dengan besaran investasi US$ 23 miliar. Exxon Mobil memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dengan talent terbaik sebanyak 800 orang dengan komposisi 97 persen adalah putra-putra terbaik Indonesia denga reputasi dunia dan global pada industri migas ini.
Saat ini Exxon Mobil Cepu Limited(EMCL) sebagai KKKS di Blok Cepu, dengan Wilayah Kerja Produksi (WKP) lapangan Banyu Urip, dan Kedung Keris dengan produksi terbesar se-Indonesia saat ini, yakni sebanyak 220 ribu barel per hari.
Sebagai perusahaan migas yang sangat bertanggung jawab dalam segala operasionalnya di negara mana saja. Exxon Mobil juga sangat peduli dengan pengembangan masyarakat, Community Development (Commdev) dan Corporat Sosial Responsibility (CSR) sesuai dengan aturan ISO 26000, SDGs Development Goals, dan Nawacita.
Dalam rangka pengembangan masyarakat, korporasi berfokus pada tiga bidang prioritas, yaitu pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi.
Pada bidang kesehatan EMCL, memprioritasan kesehatan masyarakat se-Kabupaten Bojonego. Kegiatan ini sejalan dengan Musyawarah Rencana dan Pengembangan (Musrenbang) kabupaten selama 5 tahun. Perusahaan juga mendukung program pemerintah pusat Seratus Kosong Seratus (100 0 100), di mana program ini terkait dengan akses seratus persen terhadap air bersih. Program akses air bersih ini merupakan program kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di mana masyarat berpenghasilan rendah (MBR) akan mendapatkan akses air bersih secara gratis.
Keterlibatan EMCL dalam memberikan daya dukung terhadap akses air bersih ini sangat besar. Puluhan ribu MBR akan mendapat air bersih dari EMCL bekerja sama dengan pemerintah pusat, khususnya PUPR dalam jaringan air perpipaan.
Untuk akses rumah layak huni pun, EMCL turut memberikan bantuan bedah rumah. Setiap tahun setidaknya 250 rumah tidak layak huni mendapatkan bantuan bedah rumah seratus persen dari korporasi migas ini.
EMCL juga membangun 34 fasilitas sistem pengelolaan air bersih di 25 desa se-Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Blora. “Selain itu kami juga membangun 216 jamban sehat serta meningkatkan kesehatan masyarakat guna menerkan stunting di masyarakat,” ujar Vice President, Public and Government Affairs ExxonMobil Cepu Limited, Azi N Alam dalam penjurian TOP CSR Awards 2021 yang dilakukan secara online, Selasa (23/2/2021). Penjurian yang dilakukan via aplikasi zoom ini juga diikuti tim manajemen EMCL program CSR-COMDEV.
EMCL juga memberikan bantuan dan perhatian kepada revitalisasi pasar Desa Gayam sebanyak 193 kios serta fasilitas pendukung perdagangan yang dimanfaatkan bagi pasar trasional di Bojonegoro. Kepada dewan juri, EMCL melakukan berbagi manfaat bersama atau creating shared value mengadopsi CSV dalam CSR.
Aa delapan kluster yang menjadi pokok perhatian pengembangan CSR di EMCL, seperti:
1. Menciptakan lingkungan bersih, penekanan efek rumah kaca, menekan karbon dan menciptakan green planet.
2. Membangun energi alternatif di masayarakat dengan mengelolah kotoran sapai menjadi biogas sebanyak 223 biogas.
3. Dalam rangka mengantisipasi kekeringan dan ketersedian air bersih dan sehat di masrakat maka dibangun 34 fasilitas air bersih di 25 desa.
4. Untuk memberiukan pelayanan kesehatan kepada seluruh masayarakat diberikan pelayanan kesehatan secara cuma dengan pelayanan 24 jam dan selama 7 hari kerja.
5. Mengelolah sampah plastik menjadi bermanfaat dengan berbagai hasil pengolahan.
6. Untuk meningkatkan perekonomian daerah, kami memberikan kesempatan kepada kontraktor lokal untuk dapat mengarap langsung berbagai projek-projek di EMCL dan juga pembangunan infrastruktur di seluruh kabupaten dengan mengunakan dana CSR. Saat ini telah berdiri dan terus tumbuh dan hidup 57 kontraktor lokal.
7. Memberikan pembekalan kepada pengaguran untuk bisa menjadi entrepreneur didik menjadi pemangkas serta lainnya.
8. Dalam rangka mengembangkan entrepreneur yang tanguh serta kreatif, maka dibangunlah Rumah Kreatif yang menghasilkan produk rajutan dan mokaf yang hingga saat ini telah terbina 300 pengrajin wanita dan 150 pengrajin disabilitas.
“Seluruh produk rumah kreatif ini dijadikan souvenir bagi EMCL,” tegas Azi.