Jakarta, TopBusiness – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX terpilih sebagai Finalis ajang TOP Corporate Social Responsibility Awards 2021, yang diselenggarakan Majalah Top Business bekerja sama dengan sejumlah asosiasi bisnis dan asosiasi bidang CSR. Terpilihnya PTPN IX sebagai Finalis berkat berbagai inisiatif CSR yang dijalankannya selaras dan mendukung bisnis inti perseroan atau mengadopsi konsep Creating Shared Value (CSV).
Pertama, PTPN IX telah mengajak para petani kopi dan tebu untuk bekerjasama menghasilkan bahan baku yang akan digunakan oleh perusahaan.
Kedua, perseroan juga telah membuat sistem pertanian terpadu dimana hasil limbah dari tanaman tebu berbentuk klaras bisa dimanfaatkan oleh peternak menjadi pakan ternak, sebagai timbal balik, PTPN IX mendapatkan pembagian hasil dari penjualan ternak.
Ketiga, telah menjalankan program CSR unggulan di masa Pandemi COVID-19 dan Kenormalan Baru yaitu Program PTPN Sehat. Program tersebut dijalankan bekerjasama dengan dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah melalui program ”JOGO TONGGO”. Bentuknya, memberikan bantuan sosial atau infrastruktur kepada wilayah dan masyarakat terdampak COVID 19 di Jawa Tengah.
Sebagai Finalis, PTPN IX telah mengikuti tahapan Presentasi dan Tanya-Jawab dengan Dewan Juri TOP CSR Awards 2021 yang diselenggarakan secara online pada Jumát, 26 Februari 2021. Hadir mewakili perseroan dalam sesi ini yaitu Kepala Sub Bagian Humas, Putut; dan Staf Humas, Gatot.
Dalam sesi presentasi, Putut menjelaskan PTPN IX punya bisnis inti menghasilkan produk-produk dari tanaman yang sebagian besar dalam bentuk bulk. Selain itu, juga mempersiapkan bisnis non-core yang memiliki potensi yang besar antara lain, produk retail Banaran dan wisata agro.
“Saat ini, kami mengelola 15 unit kebun dan 4 Pabrik Gula yang menghasilkan komoditas karet, gula, kopi dan teh,” ujar Putut.
“Visi kami menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra,” tegasnya.
Program CSR di PTPN IX
Terkait prosedur penetapan program dan anggaran kegiatan CSR, kepada dewan juri, Putut menjelaskan, “Berdasarkan arahan Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan Nusantara, yang menentukan tahun anggaran berjalan dengan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA), pada awal tahun 2020 kami merubah alokasi dana anggaran CSR ke penanganganan Covid 19, melalui bantuan sosial untuk masyarakat.”
“Kami juga melakukan pemberian bantuan melalui dana THR Direksi dan Komisaris kepada masyarakat di sekitar wilayah perkebunan.”
Kepada dewan juri Staf Humas PTPN IX, Gatot memaparkan adopsi CSV ISO 2600 SR terkait program CSR yang telah dijalankan perseroan.
“Pertama, Kopi Nusantara, program kebermanfaatan antara mitra dan perusahaan, untuk menambah nilai ekonomi bekerjasama dengan petani kopi. Kami memberikan pelatihan kepada para petani untuk menghasilkan komoditas yang sesuai standar produksi. Sebagai timbal balik, PTPN IX akan membeli hasil budidaya kopi petani tersebut dengan harga dan standar yang telah disepakati. Program ini sudah berjalan bersama Kelompok Petani Kopi di Kab. Pati, Jateng” terang Gatot.
“Kedua, pertanian/peternakan Terpadu, pemanfaatan areal Hak Guna Usaha (HGU) untuk dimanfaatkan petani/peternak. Kami memberikan 10 persen lahan HGU yang dimiliki DTS untuk dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian/peternakan. Hasil keuntungan pemanfaatan lahan itu dibagi hasil antara petani/peternak dan PTPN IX. Program ini sudah berjalan di Banjarturi, Kab. Pemalang, Jateng dengan luas lahan 42 hektare.”
Ketiga, pelatihan terkait tata kelola dimana vendor, sebagai salah satu stakeholder perseroan, diberikan sosialisasi dan pelatihan terkait prosedur pengadaan barang dan jasa/Integrated Procurement Systems (IPS) yang berlaku di holding Perkebunan Nusantara.”
“Keempat, PTPN Berdaya, program meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri dilakukan dengan menyalurkan dana pinjaman lunak, pendampingan, serta pembinaan usaha pada para mitra binaan PTPN IX.”
“Kelima, PTPN Hijau, program memberikan bibit tanaman yang jadi komoditas utama perseroan kepada stakeholder. Juga mengelola lahan kritis yang letaknya dekat dengan lahan milik warga di sekitar perkebunan. Saat ini, sedang memulihkan kembali lahan bekas penambangan batu di kebun Ngobo untuk mitigasi bencana tanah longsor.”
“Keenam, PTPN Berdaya, program meningkatkan kemampuan usaha kecil (UKM) agar menjadi tangguh dan mandiri. Program ini dilakukan dengan menyalurkan dana pinjaman, pendampingan, serta pembinaan usaha.”
“Ketujuh, PTPN Cerdas, PTPN IX berupaya mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dengan memberikan fasilitas di bidang keagamaan khususnya di masyarakat sekitar wilayah kebun (ring 1).”
“Kedelapan, PTPN Sehat, memberikan dukungan pelayanan kesehatan bila terjadi bencana alam atau non alam termasuk yang disebabkan oleh wabah.”
Monitoring dan Evaluasi
Kepada dewan juri, Gatot menegaskan, “Pemberian bantuan CSR perseroan selalu diikuti dengan monitoring pelaksanaannya untuk mengetahui progress-nya. Dan penerima CSR harus membuat laporan kegiatan secara tertulis.”
“Kami juga melakukan evaluasi pemberian bantuan berdasar asas prioritas dan asas manfaat berdasarkan survei per project atau melalui unit usaha,” tutupnya.
Penulis: Teguh Imam Suyudi