Jakarta, TopBusiness – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir terus berupaya meningkatkan cakupan layanan air bersih kepada pelanggan yang saat ini masih di angka 20,56 persen secara teknis dan secara administrasi di angka 26,49 persen dari total jumlah penduduk. Saat ini, jumlah pelanggan BUMD milik Kabupaten Ogan Komering ini sebanyak 9.455 pelanggan.
Direktur PDAM Tirta Agung Bana Riyanto menjelaskan, peningkatan layanan air di Kabupaten Ogan Komering Ilir ini sangat tergantung dukungan anggaran pemerintah baik APBN maupun APBD.
“Saya orang PDAM dari tahun 1989. Saya pernah di bagian keuangan, di bagian teknis dan lainnya, jadi persoalannya sedikit saya sudah kuasai, bahwa maju mundur PDAM itu pertama dukungan dari Bupati dan DPRD. Selain itu sinkronisasi dan koordinasi dengan Bapedda dan instansi terkait lain seperti Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumsel, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Selatan dan Sumber Daya Air Wilayah VIII Sumatera Selatan guna mencapai pelayanan air bersih sesuai target pemerintah pusat sebesar 100 persen,” kata Bana dalam penjurian TOP BUMD 2021 yang dilakukan secara daring, Rabu (5/5/2021).
Dengan koordinasi yang bagus dengan seluruh stakeholder terkait, PDAM Tirta Agung pada 2020 bisa membangun instalasi pengolahan air (IPA) berkapasitas 20 liter per detik yan juga dilengkapi boster dengan kapasitas 20 liter per detik. Pembangunan IPA ini menggunakan anggaran APBN dari pemerintah pusat senilai Rp 20 miliar. “IPA tersebut bisa melayani 1.600 pelanggan,” ujar dia.
Selain itu, menurut Bana, PDAM Tirta Agung pada 2020 memperoleh bantuan dana dari APBD Pemerintah Kabupaten OKI untuk pengadaan pipa sepanjang 25 ribu meter. Fasilitas pipa tersebut untuk penambahan sambungan bagi 1.019 pelanggan dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Saat ini, menurut Bana, pihaknya masih menghadapi kendala dari rendahnya harga jual rata-rata air bersih ke pelanggan yang belum menutupi biaya produksi. Biaya produksi air di PDAM Tirta Agung rata-rata Rp 4.899/m3, sementara harga jual rata-rata Rp 2.906/m3 sehingga perusahaan masih merugi Rp. 1.993/m3. “Sampai sekarang PDAM Tirta Agung masih diberi subsidi tarif sesuai dengan Mendagri Nomor 70 Tahun 2016 tentang Pemberian Subsidi Tarif PDAM,” kata dia.
Persoalan lainnya adalah tingkat kebocoran air (NRW) ke pelanggan yang masih di angka 19,68 persen. Tingkat kebocoran ini naik dibandingkan tahun 2019.
Nilai kinerja perusahaan pada tahun 2019 sebesar 2,83 dengan kategori sehat, dinilai dari aspek keuangan . Sedangkan pelayanan operasional dan SDM dan kinerja berdasarkan indikator Kepmendagri Nomor 47 tahun 1999 tergolong cukup dengan nilai 49,21, dinilai dari aspek keuangan operasional dan administrasi. “Tingkat kinerja PDAM Tirta Agung tahun 2020 saat ini sedang dilakukan audit kinerja oleh BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan,” ucap dia.
Meski demikian, kata Banar, sejak ia diangkat menjadi direktur PDAM Tirta Agung pada 2017, banyak hal yang sudah dicapai baik dibidang keuangan, operasional dan pelayanan. Sebab itu, pada 2019 sesuai dengan audit kinerja BPKP Perwakilan Sumatera Selatan, PDAM Tirta Agung mendapat predikat sebagai PDAM Sehat.
Inovasi bisnis juga sudah banyak dilakukan manajemen PDAM Tirta Agung untuk meningkatkan pelayanan ke pelanggan antara lain bekerja sama dengan MDP (Multi Data Palembang) untuk pembayaran rekening air secara online. Selain itu, pihaknya juga memiliki aplikasi yang memungkinkan pelanggan bisa menyampaikan laporan secara online. “Pembayaran rekening sekarang sudah bisa dilakukan secara online melalui Bank Sumsel Babel,” ujarnya.
Dia mengakui, pandemi covid 19 berdampak sangat besar terhadap operasional dan kelangsungan usaha PDAM Tirta Agung terutama dalam penerimaan rekening air. Pada Juni 2020, status pembayaran air dari pelanggan masuk zona kuning sehingga tim penertiban dan penagihan turun langsung ke unit-unit yang ada untuk mencapai target penagihan.
“Kata lakukan jemput bola, kita datangi per rumah, kita lakukan penagihan, tapi tetap melalui cara-cara yang persuasif, karena kita mengerti keadaan masyarakan saat ini,” kata dia.
Kinerja Penjualan PDAM Tirta Agung
