Jakarta, TopBusiness – Bagi Walikota Padang, Hendri Septa, ucapan Presiden Jokowi dalam peninjaun pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera(JTTS) ruas Pekanbaru-Padang-Bangkinang merupakan sebuah cambuk.
Dalam sebuah wawancara khusus, kemarin, di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Hendri Septa mengakui bahwa ucapan Presiden RI tersebut bisa juga menjadi cambuk bagi dirinya sebagai pejabat daerah yang langsung berhubungan dalam pengelolaan serta pembangunan Kota Padang.
“Kenapa saya katakan “Cambuk”, karena saya sebagai Walikota Padang dalam melanjutkan tongkat estafet dari pendahulu Mahyeldi yang telah melenggang menjadi Gubernur Sumatera Barat yang telah menang dalam Pilkada beberapa waktu lalu,” kata dia.
Menurut dia, dalam waktu 2,5 tahun ini tepatnya hingga tahun 2024, dirinya harus bisa mewujudkan visi dan misi Kota Padang sebagai masyarakat kota yang madani berbasiskan pendidikan, perdagangan dan pariwisata unggul serta berdaya saing.
Serta ada 7 point misi yang harus pula dikejar dalam target 2,5 tahun. Pertama, meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang beriman, kreatif dan berdaya saing, kedua, mewujudkan Kota Padang yang unggul, aman, bersih, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal, ketiga meningkatan pertumbuhan ekonomi kota yang inklusif.
Keempat, mewujudkan Kota Padang sebagai pusat perdagangan dan ekonomi kreatif, kelima meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata yang nyaman dan berkesan. Keenam, Menciptakan masyarakat sadar, peduli, dan tangguh bencana, dan terakhir Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang besih dan pelayanan publik yang prima.
“Dalam waktu 2,5 tahun masa tugas saya sebagai Walikota Padang ini, saya harus bisa merealisasikan pembanguan ruang kelas sebanyak 500 unit, dari jenjang SD dan SMP negeri ini agar bisa tercapai peningkatan kualitas SDM yang telah menjadi Visi Pemerintahan Kota Padang ini. Saya harus berlari kencang agar target tersebut bisa tercapai,” ungkap dia.
Akan tetapi, menurut dia, kendala yang sangat besar pun banyak sekali yang kita hadapi di negeri ini, terutama perihal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengalami penurunan dari pusat karena dana APBN kita banyak tersedot kepada penangulangan kesehatan dalam Covid-19.
Dan juga dengan Covid -19 tentunya juga mengganggu dan meluluhlantakan perekonomian Kota Padang, dimana Pendapatan Asli Daerah (PAD) terkoyak-koyak akibat pandemi ini.
“Oleh sebab itu pula saya terus berkoordinasi pula seluruh SKPD yang terkait pemerintahan Kota Padang ini. Kita harus bergerak cepat, berlari dan mencari terobosan dan inovasi agar roda perekonomian Kota Padang ini agar segera pulih dan pembangunan perekonomian. Sosial Budaya bisa berlangsung dengan baik dan kita segera normal melakukan aktivitas dengan leluasa seperti sebelum-sebelumnya atau New Kenormalan Baru”, ujar Hendri.
Foto: Rendy MR