Jakarta, TopBusiness – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tetap optimistis target pertumbuhan ekonomi 4,5-5,3 persen di tahun ini bisa tercapai.
Tapi itu syaratnya adalah pengendalian covid-19 bisa dilakukan, didukung oleh program vaksinasi serta program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Keseluruhan kalau kita bisa kendalikan covid dan tidak persisten peningkatannya, kemungkinan yang kami targetkan dan lembaga internasional targetkan bisa tercapai pertumbuhannya. Setidaknya di kisaran 4,5-5,3 persen di 2021,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir dalam webinar di Jakarta, Rabu (23/6/2021).
Iskandar juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 masih bisa tumbuh di atas tujuh persen. Meskipun ekonomi diprediksi tidak bisa mencapai titik tertinggi pertumbuhan 8,3 persen sebagaimana proyeksi sebelumnya.
Menurut Iskandar, kenaikan kasus covid-19 memang menekan laju pertumbuhan ekonomi. Padahal sebelumnya ekonomi kuartal II diprediksi tumbuh 7,1 sampai 8,3 persen.
“Pemerintah perkirakan bisa tumbuh 7,1 sampai 8,3 persen di kuartal II. Dengan adanya tekanan baru kemungkinan untuk capai titik teratasnya agak sulit, mungkin titik tengah kuartal II,” kata dia dalam webinar.
Sementara untuk tahun depan, kata Iskandar, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,2-5,8 persen. Pengendalian covid dan vaksinasi yang masih berlanjut akan menjadi kunci untuk mencapai target tersebut. “Seiring dengan vaksinasi dan pengendalian covid, serta implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, OSS mulai bisa dieksekusi dan operasional penuh pada Juli, maka kami harapkan dampak ke pertumbuhan ekonomi di 2022 bisa mencapai 5,2-5,8 persen,” ucap dia.