Jakarta, TopBusiness – PT Unilever Indonesia, Tbk. (UNVR) mengumumkan laporan kinerja keuangan untuk tahun berjalan Juni 2021 (tidak diaudit).
Meski pertumbuhan penjualan domestik melambat sebesar 7,3% pada tahun berjalan Juni 2021, namun perseroan tetap berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp20,2 triliun.
Dengan kinerja seperti itu di tengah dampak dari Covid-19 yang masih belum surut, Perseroan tetap mencatatkan laba bersih sebesar Rp3 triliun dengan kategori makanan yang menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan.
Ira Noviarti Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan pertumbuhan pasar FMCG belum sepenuhnya pulih karena pandemi Covid-19 menyebabkan konsumen masih berhati-hati dalam memilih pola konsumsi di beberapa kategori basic.
“Berbagai tantangan tersebut tentunya mempengaruhi tingkat pertumbuhan dari Perseroan. Kondisi ini juga ditambah dengan kenaikan harga komoditas yang mulai mempengaruhi biaya produk,” jelas dia dalam keterangannya, dikutip Senin (26/7/2021).
Untuk itu, focus perseroan ke depan, kata Ira, mengatasi berbagai tantangan tersebut dengan strategi menyeimbangkan keberlangsungan bisnis jangka pendek dan jangka panjang. “Keduanya sama penting dan kami manifestasikan menjadi lima strategi prioritas Perseroan,” ucap dia.
Lima strategi itu adalah, 1) Mendorong pertumbuhan pasar melalui stimulasi konsumsi konsumen; 2) Memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment; 3) Memperkuat kepemimpinan dalam inovasi dan future channel ; 4) Penerapan E-Everything di semua lini termasuk penjualan, operasional, dan pengolahan data; 5) Tetap menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.
Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari 87 tahun, Perseroan telah membuktikan keberhasilan dalam membangun merek-merek dengan kesuksesan secara jangka panjang di berbagai kategori.
Saat ini Unilever Indonesia adalah market leader di setidaknya 12 kategori industri FMCG, sehingga menurut Ira, mendorong pertumbuhan pasar bukan saja menjadi strategi yang tepat melainkan juga menjadi tanggung jawab Perseroan sebagai pemain industri terdepan.
Ira menjelaskan bahwa seiring dengan dinamika segmen konsumen Tanah Air terkini, Perseroan akan menjawab kebutuhan konsumen di value segment seperti Bango Rp3000 (harga eceran yang disarankan), dan juga premium segment melalui berbagai inovasi yang digerakan oleh pakar-pakar terbaik di bagian product research and development di berbagai kategori.
Beberapa inovasi dalam premium segment yang telah dan akan diluncurkan dalam waktu dekat, antara lain termasuk peluncuran Baby Dove untuk meraih potensi besar di market bayi; peluncuran range Sensitive Expert berkekuatan teknologi terdepan Active Remin Complex, hasil dari 10 tahun riset bersama Dokter Gigi kelas dunia; dan daging vegetarian The Vegetarian Butcher dari Unilever Food Solutions (UFS) untuk menjawab demandopsi makanan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Sementara itu, proses produksi, pengiriman, dan penjualan yang terintegrasi melalui strategi E-Everything akan memastikan infrastruktur operasional yang lebih mulus dan tahan banting, dengan jangkauan lebih luas.
Toko-toko kelontong dalam ekosistem Perseroan saat ini sudah bertransaksi menggunakan aplikasi Sahabat Warung. Selain itu, official store Perseroan juga telah dan terus bertumbuh di berbagai platform E-commerce terdepan di Indonesia.
Tidak lupa Ira menegaskan bahwa sejalan dengan komitmen global yang tertuang dalam Unilever Compass, Perseroan akan terus menjadi yang terdepan dalam praktik bisnis berkelanjutan. “Praktik yang bertanggung jawab dan berkelanjutan bukan lagi strategi pendukung, melainkan strategi utama untuk pertumbuhan bisnis kami,” pungkasnya.
FOTO: Istimewa