Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/09/2021), dimungkinkan rawan terkoreksi.
Dalam riset harian Samuel Sekuritas Indonesia via laman samuel.co.id, di Jakarta, tertera judul belum ada katalis positif, IHSG rawan terkoreksi.
Pada perdagangan, setelah bursa saham AS ditutup dengan kecenderungan hari-hari sebelumnya libur. Dow turun 0,76%, S&P500 0,34% sedangkan Nasdaq bergerak flat +0,07%. Para pelaku pasar masih mencermati seberapa besar perkembangan varian delta dari covid-19 akan mempengaruhi ekonomi, di tengah adanya potensi stimulus ekonomi dari The Fed akan mulai dikurangi sebelum tahun 2021 berakhir.
Selain itu adanya spekulasi tentang uni Eropa yang juga akan segera mengurangi stimulus perekonomian menjadi pembeban pergerakan bursa saham. Yield bond 10 tahun AS terangkat +4,13% menjadi 1,377%.
Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia terus melandai. Total 7.201 kasus baru terjadi pada hari kemarin sedangkan yang sembuh mencapai 14.159 kasus. Dengan demikian, kasus aktif terus menurun menjadi 138.630 (tertinggi ke-9 di Asia) turun 29,4% dari minggu sebelumnya. Recovery rate naik menjadi 93,3%. Vaksinasi terus berjalan, dengan 68,2 juta penduduk telah mendapat vaksinasi tahap 1 sedangkan yang menerima vaksinasi tahap 2 mencapai 39,2 juta penduduk.
Tekanan yang melanda pergerakan bursa global, membuat IHSG rawan terkoreksi di tengah minimnya sentimen positif yang dapat mendorong bursa untuk bergerak ke atas. Para pelaku pasar juga akan mencermati rilis data indeks ekonomi keyakinan konsumen yang akan dirilis pada pagi ini. Yield bond 10 tahun RI naik 0,27% menjadi level 6,095%.
Pagi ini Nikkei terpantau flat +0,04% sedangkan Kospi turun -0,35%.
Foto: Rendy MR