Jakarta, TopBusiness – Badan Riset dan Inovasi Indonesia atau BRIN menyatakan optimis bahwa kendaraan listrik atau electric vehicle memiliki potensi dapat tumbuh pesat, seiring dengan keberadaan bahan baku baterei.
Saat menjadi pembicara kunci dalam dialog nasional via online (zoom) dengan tema “Kupas Tuntas Riset dan Inovasi Bahan Baku Baterei Merah Putih yang diadakan Lembaga Kajian Nawacita (LKN), Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Mego Pinandito, menyatakan terkait dengan pengembangan bahan baku dan komponen baterei merah putih merupakan sesuatu hal yang sangat menarik.
Bahkan dia menyebutkan, perkembangan kendaraan listrik akan menjadi tren di dalam negeri. “Sebenarnya sekarang sudah banyak dan tidak bisa dibedakan mana yang mobil listrik dan mana yang non listrik atau dari bensin atau bahan bakar minyak gas. Ini yang menjadi pertanyaan sekaligus tantangan, dilihat dari banyak surat kabar kemudian diskusi-diskusi dan sebagainya,” kata dia, di webinar LKN Talks – Dialog Nasional NAWACITA “Baterei Merah Putih”, Kamis (11/11/2021).
Mego mengklaim, kalau bicara potensi masa depan kendaraan listrik, mobil listrik dan sebagainya sudah banyak dan teknologi dari baterei juga menjanjikan.
BRIN sendiri memprediksikan bakal terjadi peningkatan kendaraan dengan energi listrik hingga 77,5 persen sampai tahun 2050. Sementara, tahun 2021 ada sebanyak 120.000 unit kendaraan di Indonesia. Selanjutnya pengembangan fast charging station 50 kW dan Smart Charging Station 20 kW. Selanjutnya, mempunyai teknologi charging station management system (CSMS).
Selain, perkembangan kendaraan listrik dipicu oleh keberadaan sumber daya mineral, salah satunya, nikel. “Kalau dilihat dari tingkat perkembangan yang luar biasa, maka kalau Indonesia menguasai 30 persen dari cadangan nikel dunia dalam hal ini adalah bahan baku baterei EV. Ini berdasarkan catatan adalah 21 juta ton. Oleh karena itu dengan banyaknya cadangan, ini tentunya menjadi satu tantangan kalau kemudian kita bisa mengekspor atau membuat bahan baku itu bisa dijual, tapi bagaimana kita bisa memanfaatkan yang ada di Indonesia,” kata dia.
Menurut Mego, cadangan nikel di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Hitung-hitungannya kalau nikel menjadi baterei pack 16 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 234,5 triliun per tahun.
Namun begitu, dia menggarisbawahi bahwa peran riset dan inovasi harus mendukung agar bahan baku kendaraan listrik, semisal nikel dapat mewujudkan dan bukan hanya sekedar hitung-hitungan. “Tapi bagaimana riset dan inovasi bisa mendorong itu menjadi potensi-potensi yang realitas,” ujarnya.
Peran BRIN tak bisa diabaikan. “Bagaimana sebetulnya peran BRIN sebagai pendorong riest dan inovasi baterei Merah Putih melalui produsen teknologi, kita juga menyiapkan fasilitas-fasilitas yang diperlukan. (fasilitas Litbangjirap dalam hal fasilitas dan infrastruktur, laba, manufaktur dan pengujian teknologi baterei. Kemudian memberikan program riset dan inovasi termasuk hibah riset dan dana riset, mengundang ahli guna mendorong diseminasi dan alih teknologi baterei,” papar Mego.
Di sisi lain SDM Iptek Indonesia, itu bisa duduk dan pengembangkan di bidang baterei dan pada gilirannya kebijakan riset dan inovasi khususnya kendaraan listrik yang berbahan baterei bisa terus melaju dengan cepat.
Ditambahkan dia, BRIN terus melaksanakan riset inovasi pengembangan bahan baku dan komponen baterei merah putih. BRIN mengajak seluruh industri dan stakeholder untuk bekerjasama melaksanakan riset baterei merah putih dengan kolaborasi riset, co-development, pemanfaatan SDM riset, pemanfaatan fasilitas dan infrastrukturriset untuk mendukung pengujian dan sertifikasi, dan manajemen talenta SDM riset dan lain-lain.
Di kesempatan yang sama, Ketua LKN Syamsul Hadi, menyinggung terkait dengan masih terjadinya riset yang tumpang tindih. Karenanya, berharap agar bisa dikurangi agar tercapai tujuan bersama.
Selanjutnya, sejumlah pemangku kepentingan menyelaraskan visi riset. “Saatnya badan riset inovasi nasional dan dikbudristek bersama-sama menyamakan visi riset ke depan, khususnya untuk mendukung baterei merah putih,” tutur dia.
Foto: Dokumentasi TopBusiness.id