Jakarta, TopBusiness—Saat ini, kalau dilihat dari siklus jam properti, maka dapat dikatakan bahwa pasar properti Indonesia ada di jam enam. Dan setelah di titik dasar itu, diharapkan bahwa pasar properti bergerak ke jam tujuh pada tahun 2022.
Hal itu dikatakan oleh Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto, hari ini, dalam paparan hasil riset terbaru secara virtual untuk media massa.
Ferry mengatakan bahwa untuk tahun 2022, ada harapan bahwa pasar properti membaik bila dibandingkan 2021. “Sekaligus, kita tidak bisa berharap terlalu banyak. Karena pasar properti berhadapan dengan tantangan yang tak ringan, yang berasal dari eksternal atau pun internal,” dia mengatakan.
Ia kemudian menjelaskan gambaran pasar properti Jakarta di kuartal empat tahun 2021 dan prediksi tahun 2022 atau pun selanjutnya.
Untuk sektor perkantoran di Jakarta, dari sisi pasokan, sektor tersebut diperkirakan masih bertemu tantangan berat. Total pasokan baru di tahun 2022 diprediksi mencapai lebih dari 500.000 m2, pada kawasan CBD atau pun non-CBD.
“Banyak pasokan yang bertumpuk dan akan selesai 2022. Itu adalah gedung-gedung perkantoran yang telanjur dibangun [sementara pasar melambat], dan selesai di tahun 2022 itu,” kata Ferry.
Tahun 2023, jumlah pasokan baru properti tersebut diperkirakan turun daripada di 2022. Adapun untuk tahun 2024, diperkirakan tidak ada pasokan baru.
Kemudian, tahun 2025, pasokan anyar mulai muncul lagi, tetapi jumlahnya diperkirakan tidak signifikan.
Kini pun, pengembang perkantoran telah menyadari bahwa pasokan perkantoran tersebut harus direm. Penyebabnya adalah pasokan yang terlalu banyak.
“Saat ini, dalam kondisi bahwa penyewa lebih diuntungkan atau tenant market, harga sewa bisa didiskon 15% sampai 20%,” dia berkata.
Kemudian, Ferry memaparkan tentang pasar apartemen di Jakarta. Diprediksikan bahwa penjualan unit apartemen di Jakarta, angka penjualan 2022 membaik daripada di 2021.
Sebab hal itu yakni karena perekonomian yang membaik. Ketika gelombang baru Covid-19 di Indonesia tidak lagi terjadi, perbaikan penjualan itu bisa lebih baik. “Berlanjutnya insentif pajak properti hunian sampai Juni 2022, juga bisa memerbaiki.”
Ferry mengatakan bahwa untuk 2022-2025, ada sebanyak 24.775 unit apartemen anyar, yang masuk ke pasar. Angka ini pun pada perkembangannya masih bisa bertambah.