Jakarta, TopBusiness – Sejak pandemi Covid-19, program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap, selain difokuskan melalui program-program pemberdayaan masyarakat sekitar kilang, juga banyak direalisasikan melalui bantuan bagi penanganan pandemi Covid-19 di tengah masyarakat.
PT KPI Refinery Unit IV Cilacap merupakan salah satu unit pengolahan milik PT Pertamina (Persero) yang menghasilkan produk BBM maupun non BBM. Keunggulan KPI Refinery Unit IV Cilacap, di antaranya menerapkan cleaner energy dan menjadi kilang pertama yang menerapkan pemanfaatan energi baru terbarukan untuk perumahan, rumah sakit, dan perkantoran.
Kilang Refinery Unit IV Cilacap juga merupakan salah satu dari 7 (tujuh) jajaran unit pengolahan di tanah air, yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari, dan terlengkap fasilitasnya. Kilang ini bernilai strategis karena memenuhi atau memasok 33,3% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Selain itu kilang ini merupakan satu-satunya kilang di Tanah Air saat ini yang memproduksi aspal dan base oil untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di tanah air.
Dalam aktivitasnya, perusahaan telah mempunyai komitmen dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar yang diwujudkan melalui penerapan program CSR atau TJSL. Kegiatan CSR di antaranya dilakukan melalui program pemberdayaan, pendampingan dan pengembangan potensi yang ada di tengah masyarakat, baik yang terkait bidang sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan lainnya untuk bisa digali dan diberdayakan bersama.
Harapannya selain untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, juga bisa berdampak luas, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam upaya meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Program CSR dan komitmen ini juga sejalan dengan 4 (empat) Pilar TJSL dari induk perusahaan (PT Pertamina) yang mencakup empat bidang program utama yang juga diselaraskan dengan kebutuhan dan program Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap. Di antaranya meliputi lingkungan (Pertamina Hijau), kesehatan (Pertamina Sehati), pendidikan (Pertamina Cerdas) dan pemberdayaan (Pertamina Berdikari).
Pelaksanaan program TJSL ini dilakukan secara terintegrasi dengan mengadopsi konsep Create Shared Values (CSV) , yakni dengan berupaya menciptakan nilai bersama atau creating value. Dalam hal ini, tidak hanya konsen pada dampak sosial, tetapi juga dampak ekonomi selaras dengan strategi bisnis perusahaan dengan tujuan agar dapat meningkatkan ekonomi nasional.
Demikian diungkapkan Junior Officer CSR & SMEPP PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Aditya Anung Dwi Nugroho saat presentasi dan wawancara penjurian “TOP CSR Awards 2022” di depan tim dewan juri yang diselenggarakan oleh Majalah TopBusiness secara virtual, Selasa (15/2/2022).
Kegiatan TOP CSR Awards ini, merupakan kegiatan penilaian untuk penghargaan tahunan yang terbesar di Indonesia, yang tujuannya memberikan apresiasi atau penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR/ TJSL yang efektif dan berkualitas.
Selain itu juga bertujuan sebagai sarana pembelajaran bersama, untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pelaksanaan program CSR perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Turut hadir dalam wawancara penjurian, Puji Rahmawati, Analis & Data CSR, serta Denny Irawan Tri Hutomo, Community Development Officer PT KPI Refinery Unit (RU) IV Cilacap.
Menurut Aditya Anung Dwi Nugroho, dalam upaya optimalisasi realisasi program TJSL, PT KPI Refinery Unit (RU) IV Cilacap telah menyusun visi, misi tersendiri terkait program CSR ini. Visi yang diusung yakni “Mewujudkan masyarakat Kabupaten Cilacap berdaya saing unggul, inovatif dan mandiri dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan mendukung PT KPI RU IV Cilacap menuju World Class Company Tahun 2028.”
Sedangkan misi yang diangkat mencakup empat aspek. Pertama, mendukung pembangunan daerah melalui sinergi antar stakeholder di Kabupaten Cilacap dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berwawasan lingkungan, merata, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Kedua, mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, kompeten, visioner, serta inovatif sesuai dengan budaya perusahaan melalui progam.
Ketiga, mengembangkan strategi tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk turut serta membangun kemandirian masyarakat di wilayah operasional perusahaan secara optimal.
Dan kempat yakni, mengembangkan inovasi strategi bisnis, mengoptimalkan kinerja unggul dan berdaya saing global, sehingga terwujud world class refinery in 2028.
Salah satu program CSR atau TJSL yang jadi unggulan di tengah pandemi Covid-19 yakni program CSR di Kemiren Asri, Desa Tegalkamulyan yang merupakan wilayah Ring 1 dengan tujuan menciptakan kampung yang memiliki kemandirian ekonomi yang ramah lingkungan.
Melalui program kemitraan, Kemiren Asri yang sudah diinisiasi sejak tahun 2016 yang hingga kini terus berkembang menjadi kampung kreatif. Di sana telah berhasil dibentuk Koperasi Kemiren Asri Mandiri yang menaungi 13 UMKM yang mengeluti beragam jenis usaha.
Kelompok kegiatan Kemiren Asri itu bergerak mulai dari Kelompok Posyandu dan Pos PAUD, Kelompok Budi Daya Jamur, Kelompok Budi Daya Cacing, Kelompok Budi Daya Lele, Kelompok Budi Daya Bebek, Kelompok Jamu Tradisional, Kelompok Pupuk Organik, Kelompok Produksi Telur Asin, Kelompok Kebun Gizi, Kelompok Keaksaraan Fungsional, Kelompok Patra Asri Handycraft.
Sebelumnya, desa yang berada di Kelurahan Tegalkamulyan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini memiliki permasalahan di bidang kesehatan dengan banyaknya angka gizi buruk dan kurang pada tahun 2017.
Karena itu, awalnya bantuan atau program CSR difokuskan untuk meningkatkan fasilitas posyandu untuk membantu memonitoring perkembangan anak. Dalam hal ini dilakukan bantuan untuk PMT (pemberian makanan tambahan) kepada balita yang dibutuhkan untuk dapat menurunkan angka gizi buruk dan kurang di desa ini.
Akhirnya, dalam upaya agar program PMT dapat berkelanjutan, Pertamina memberikan bantuan budidaya Jamur yang hasilnya digunakan untuk bahan dasar olahan PMT setiap bulannya. Dari situ program pemberdayaan ekonomi hingga pengembangan ekonomi kreatif terus berlanjut.
Selain itu, persoalan lain yakni masih cukup banyaknya masyarakat Kelurahan Tegalkamulyan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang masih buta aksara, sehingga mendorong salah seorang penggerak masyarakat bernama Rumdani Prapti Sumiwi untuk memberantas buta aksara.
Ia menggagas sebuah program bersama yang didukung Pertamina dengan membentuk Kelompok Keaksaraan Fungsional. Melalui metode belajar membaca dan menulis resep masakan, 21 ibu-ibu Kelompok Keaksaraan Fungsional tersebut kini sudah menjadi kepala kelompok kegiatan pemberdayaan Kemiren Asri.
“Dilatarbelakangi situasi pandemi Covid-19 yang juga berdampak pada penurunan dan kurang optimalnya penjualan produk UMKM Kemiren Asri di era normal baru, kami juga menginisiasi program baru untuk memberikan solusinya. Di antaranya memberikan pelatihan digital marketing untuk produk UMKM ini. Kebetulan juga ada new local hero, Mbak Enggar yang punya keahlian sebagai pegiat digital marketing,” ujar Puji Rahmawati dalam sesi tanya jawab dengan tim dewan juri yang dimoderatori, Kusuma Prabandari dari Dwika Consulting.
CSR di Masa Pandemi
Di saat pandemi Covid-19, juga dilakukan terobosan inovasi kegiatan usaha bagi UMKM yang menjadi binaan dalam program TJSL PT KPI Refinery Unit IV Cilacap. Di antaranya memberikan pelatihan Kelompok Sehat Lestari untuk memproduksi hazmat & masker, kelompok Asri Lestari (produksi olahan jahe merah), pembuatan handsanitizer dari bahan lidah buaya, dan aktivitas lain yang produknya dibutuhkan dalam situasi pandemi covid-19 ini.
Pelatihan ini dilakukan bekerja sama dengan AW Collection pimpinan Asih Wijayanti yang juga mitra binaan RU IV. Asih adalah contoh sukses pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19 dengan membuat masker dan hazmat yang sudah diakui hingga mampu menyuplai kebutuhan paramedis.
“Melalui inovasi program pemberdayaan ini, wilayah tempat tinggal Warga Kemiren kini sudah menjadi Kampung Ekonomi Kreatif. Omzet penjualan juga meningkat dengan peningkatan omzet Koperasi Kemiren Asri Mandiri sebsarRp Rp296.079.508 / bulan,” terangnya.
Masih terkait dengan pandemi Covid-19, perusahaan juga banyak memberikan bantuan bagi penanganan wabah ini. Di antaranya kegiatan disinfektan di 12 RT per minggu secara swadaya, kegiatan pembagian handsanitizer dan masker rutin kepada kelompok rentan.
Selain itu ada bantuan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 untuk tenaga medis di Kabupaten Cilacap, bantuan operasional mobil ambulance untuk Pemerintah Kabupaten Cilacap, bantuan Ketahanan Pangan Covid-19 untuk petani di Kabupaten Cilacap, bantuan penyemprotan desinfektan untuk masyarakat di Kabupaten Cilacap, Pembangunan Laboratorium PCR dengan jangkauan luas Karesidenan Banyumas dan beberapa lainnya.
Total bantuan bencana Covid-19 hingga tahun 2021 oleh RU IV Cilacap sejumlah Rp 3.795.265.500, dengan penerima manfaat sebanyak 33.435 jiwa. Selain itu, juga ada bantuan bencana, seperti banjir rob di Kampung Laut dan Kecamatan Kroya oleh RU IV Cilacap sejumlah Rp 261.658.101,- dengan penerima manfaat sebanyak 8.749 jiwa.
Terkait lingkungan, beberapa waktu lalu juga dilakukan penanaman 3.000 pohon cemara laut yang melibatkan Pemkab Cilacap beserta aktivis peduli lingkungan yang dilakukan di sekitar tanggul Pantai Tegal Kamulyan, Cilacap Selatan, Jawa Tengah (Jateng). Penanaman ini juga berkaitan dengan momentum Hari Gerakan Sejuta Pohon Internasional.
Program lain yakni program tanggap kebencanaan yang dilaksanakan oleh divisi Commrel & CSR RU IV. Meliputi bencana alam dan non alam, seperti Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi di seluruh Indonesia. Program tanggap kebencanaan yang dilaksanakan oleh divisi Commrel & CSR RU IV meliputi bencana alam dan non alam seperti Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi di seluruh Indonesia.
Penulis: Ahmad Chury